telkomsel halo

Performa Keuangan Axis Bisa Hambat Konsolidasi dengan XL

10:38:43 | 27 May 2013
Performa Keuangan Axis Bisa Hambat Konsolidasi dengan XL
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Performa keuangan dari PT Axis Telekom Indonesia (Axis) bisa menjadi penghambat konsolidasi dengan PT XL Axiata Tbk (XL).

“Posisi keuangan dari operator-operator kecil merupakan tantangan yang berat bagi XL untuk masuk dalam aksi konsolidasi,” ungkap Sekretaris Perusahaan XL Axiata Murni Nurdini dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu.

Diungkapkannya, secara perseroan aksi konsolidasi terbuka untuk dilakukan. “Namun saat ini dengan berbagai pertimbangan sedang kami kaji bukan hanya dari strategi perusahaan namun juga dari nilai perusahaan serta posisi keuangan perusahaan,” jelasnya.

Sebelumnya, beredar kabar Axiata  tengah membidik saham dari PT Axis Telekom Indonesia (Axis) melalui anak usahanya di Indonesia, PT XL Axiata Tbk (XL).

Kondisi pasar Indonesia yang terlalu banyak pemain menjadikan masalah frekuensi sebagai salah satu alat untuk bersaing di masa depan sehingga aksi korporasi itu layak dilakukan Axiata demi mengembangkan XL di Indonesia.

Axis sendiri diprediksi memiliki nilai pasar sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 9,8 triliun. Saham Saudi Telecom sebagai salah satu pemilik mayoritas (84%) diperkirakan bernilai US$ 880 juta atau setara Rp 8,6 triliun.

Pada 2012 operator ini berhasil mendapatkan pendapatan sekitar Rp 2,388 triliun alias tumbuh 70% dibandingkan 2011 sebesar Rp 1,4 triliun. Saat ini pelanggan yang dimiliki Axis sekitar 17 juta nomor dilayani 9.700 BTS.

Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) dari Axis belum juga positif sejak komersial beberapa tahun lalu. Sementara XL sendiri EBITDA margin dalam tekanan sejak tahun lalu karena agresif berinvestasi di data. Bahkan, laba bersih XL di triwulan pertama 2013 turun lumayan tajam. Diprediksi jika kedua operator melakukan konsolidasi pangsa pasar dari sisi pelanggan bisa mencapai sekitar 25%.

Sejauh ini Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia  (BRTI) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) belum dilaporkan dan tidak mengetahui tentang isu konsolidasi XL Axiata dan Axis yang marak di media massa pekan lalu.

Isu tentang XL membeli Axis atau sebaliknya sudah marak beredar sejak akhir tahun lalu di industri telekomunikasi Indonesia. Bahkan beredar pula isu pengembangan jaringan Axis dalam kondisi stagnan  atau diperpanjangnya kontrak CEO Axis Erick Aas hingga transaksi selesai.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year