telkomsel halo

Alcatel-Lucent Meniti Kembali Kejayaan di Indonesia

8:19:18 | 15 Apr 2013
Alcatel-Lucent Meniti Kembali Kejayaan di Indonesia
Bobby Rasyidin (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Nama Alcatel-Lucent (ALU) tidaklah asing di bisnis telekomunikasi nasional. Vendor global yang tengah terseok-seok kinerja keuangannya ini, beberapa tahun lalu dikenal sebagai pemain besar di bidang penyedia jaringan bagi operator telekomunikasi.

Kehebatan Alcatel-Lucent di inovasi serat optik tak terbantahkan. Sayangnya, mulai 2010, bisnis Alcatel-Lucent di Indonesia seperti meredup.

“Pemicunya adalah kebijakan yang diambil kantor pusat untuk tak bermain di 2G dan 3G di akhir 2010. Alhasil periode 2010-2011 kita di Indonesia dalam posisi turun, dan di 2011-2012 itu sudah di bottom,” ungkap Presiden Direktur Alcatel-Lucent Indonesia Bobby Rasyidin kala ditemui belum lama ini.

Bobby mengungkapkan, pada periode dirinya menjadi Account Director untuk Telkom yakni  2007 hingga 2012, Alcatel-Lucent berhasil menjadi penguasa pangsa pasar untuk IP di operator tersebut.

Hanya dalam waktu enam bulan sebagai Account Director, Bobby berhasil mendapatlkan 27 juta euro dari Telkom melalui proyek IP Metroethernet.
Pada 2008 angkanya melesat menjadi 27 juta euro berkat proyek Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM).

Alcatel_lucent juga berhasil menjadikan Telkom sebagai pemilik Node terbesar kedua untuk Metroethernet setelah AT&T di dunia. Telkom memiliki 1.600 node, sementara AT&T sekitar 2 hingga 3 ribuan. Bahkan Alcatel-Lucent juga mendapatkan proyek  pekerjaan radio untuk Telkomsel.
 
“Waktu itu 2010, keputusan diambil pimpinan pusat untuk pindah ke LTE. Mitra di Indonesia bertanya roadmap Alcatel-Lucent di wireless, alhasil kami pilih keluar dari wireless kala itu. Ini berdampak di 2011-2012, kinerja Alcatel Lucent di Indonesia berada di titik nadir,” katanya.

Bangkit
Namun, pada tahun ini Bobby mencanangkan sebagai tahun kebangkitan dari Alcatel Lucent.  Bobby mencanangkan prinsip 531 yakni memenangkan lima proyek dengan tiga pilar dan satu pendekatan.

“Lima proyek sudah didapatkan, salah satunya pemasangan kabel laut dari Telkom. Tiga pilar itu adalah pelanggan dari incumbent, non incumbent, dan segmen industri strategis. Satu pendekatan yakni kami masuk sebagai pemain industri bukan trader,” jelasnya.

Tiga pelanggan incumbent adalah Telkom, Indosat, dan XL. Non incumbent di luar tiga operator tersebut.
 
Diungkapkannya, untuk mencapai target dari 531 yang diusungnya, maka strategi yang diterapkan adalah mengamankan bisnis kabel laut, merefarming bisnis di Indosat, Telkom, dan XL untuk IP dan microwave, kembali bermain di wireless dengan diferensiasi yang kuat,  dan menjadikan semua produk sebagai services.

“Di wireless kami mengandalkan produk small cell yang bisa menjadi solusi bagi operator menaikkan kapasitas jasa data,” ungkapnya.  

Hasil dari prinsip 531 adalah  penjualan di Alcatel-Lucent pada tahun lalu naik tiga kali lipat, begitu juga di kuartal pertama 2013.

Bahkan tahun ini diperkirakan menjadi periode yang indah bagi Alcatel-Lucent Indonesia dalam lima tahun terakhir karena kinerjanya  melewati yang ditetapkan markas besar. Kita tunggu realisasi kebangkitan Alcatel-Lucent di Indonesia.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year