Logo Myanmar Post and Telecommunication (mpt.net.mm)
JAKARTA (IndoTelko) – Telecommunications Operator Tender Evaluation and Selection Committee Myanmar akan mengumumkan peserta yang lolos prakualifikasi untuk memperebutkan dua ijin seluler di negeri itu.
Dikutip dari situs resmi Kementrian Komunikasi dan Informatika Myanmar, dinyatakan pada 4 April 2013 adalah batas akhir untuk pendaftaran prakualifikasi. Sedangkan 11 April, peserta prakualifikasi yang lolos akan diumumkan untuk dievaluasi dan diundang ikut tender.
Selanjutnya 29 April 2013 seperti tahapan Aanwijzing yakni penjelasan awal sebelum pekerjaan atau tender dilakukan. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 27 Juni 2013.
Tahapan dari tender terdiri atas tiga. Pertama, komite tender mengundang semua pihak yang tertarik untuk mengikuti tender.
Pada tahap ini ada 91 proposal yang masuk berasal dari perusahaan seperti Asia, Amerika Latin dan Amerika Utara, Timur Tengah, Eropa, Oceania dan Afrika. Selain itu juga ada perusahaan yang berasal dari Myanmar.
Tahap kedua dari tender adalah prakualifikasi dimana dokumen yang masuk diverifikasi sehingga bisa dianggap layak untuk masuk ke tahap ketiga.
Tujuan verifikasi ini juga untuk memastikan kekuatan peserta seperti fundamental keuangan, keterampilan dan pengalaman berusaha di telekomunikasi, dan kemampuan untuk mengelola jaringan di negeri seperti Myanmar.
Sedangkan tahap ketiga adalah proses seleksi dengan menggunakan metode komparasi. Nantinya, metode ini akan dipaparkan ke peserta yang lolos tahap kedua.
Saat ini di Myanmar terdapat dua pemain lokal yakni Myanmar Post and Telecommunications (MPT) berbasis 2G dan 3G yang dimiliki negara dan Yatanarpon Teleport yang berposisi sebagai Internet service provider (ISP).
Nilai pasar seluler di Myanmar diperkirakan US$23 miliar atau setara Rp 223.3 triliun. Tingginya nilai pasar karena masih rendahnya penetrasi dan sedikitnya pemain. Konon, harga kartu perdana satu unit bisa mencapai Rp 2 juta
Para pemain besar yang ikut dalam tender ini diantaranya Singapore Telecommunications Ltd (SingTel) yang mengajak mitra lokal di Myanmar. Axiata, ST Telemedia, Telenor ASA, Telkom dan Vodafone yang membentuk konsorsium dengan China Mobile. Tender sendiri ini bernilai US$ 2 miliar atau Rp 19 triliun.
Telkom kabarnya telah menyiapkan dana khusus jika keluar sebagai pemenang sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 9,7 triliun setiap tahunnya selama 2 tahun.(id)