JAKARTA (indotelko)— Manajemen PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) bertemu dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) guna membahas penghentian sementara (suspensi) saham dengan kode IBST sejak medio September 2012 karena dianggap melesat terlalu tinggi sejak diperdagangkan 31 Agustus 2012.
“Kami sudah bertemu dengan BEI. Berdiskusi bersama membahas masalah suspensi itu,” ungkap Direktur Utama Inti Bangun Sejahtera Andrie Tjioe melalui BlackBerry Messenger pekan lalu.
Ditegaskannya, manajemen tidak mengetahui pemicu tingginya kenaikan harga saham. “Kami juga bingung pemicunya. Kalau dari sisi perseroan, Inti Bangun ini memang sedang bagus-bagusnya,” katanya.
Direktur Kepatuhan dan Pengawasan BEI Urip Budhiprasetyo mengakui kasus melesatnya harga saham IBST masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk diketahui, saham IBST mengalami dua kali suspense sejak melantai di bursa.
Pada 10 September 2012 tercatat kenaikan harga saham tersebut sebesar Rp 1.100 menjadi Rp 5.500 per saham dari harga awal Rp 4.400 atau mengalami kenaikan 193,33 persen.
Berikutnya pada 12 September 2012, atau dua hari setelah dibukanya perdagangan saham tersebut, pihak BEI kembali mensuspensi IBST dan belum dibuka kembali hingga Senin (24/9) pagi.
IBST masuk bursa pada 31 Agustus 2012 dengan harga saham perdana sebesar Rp1.000 per saham.
Jumlah saham yang dilepas ke publik sekitar 154,24 juta saham atau 15 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. (ak)