Solo ikut balapan kebut Kampung UKM Digital

11:37:58 | 17 Jun 2016
Solo ikut balapan kebut Kampung UKM Digital
Seremoni pembukaan Kampung UKM Digital Laweyan (dok:TLKM)

SOLO (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui Divisi Business Service menghadirkan Kampung UKM Digital pertama di Kota Solo, tepatnya di daerah Laweyan.

Nama Laweyan sendiri sangat terkenal sebagai salah satu sentra industri Batik Nusantara. Kampung Laweyan bukan hanya tempat belanja batik dan belajar membatik semata, tetapi juga merupakan tempat wisata nan mempesona.

“Ini adalah Kampung UKM Digital ke 133 yang kami hadirkan bagi negeri. Kita on track menuju 300 kampung UKM Digital di akhir 2016. Ini bakti Telkom bagi Negeri,” kata Direktur Enterprise dan Business Service Muhammad Awaluddin di Solo, Jumat (17/6).

Menurutnya, Kota  Solo memiliki potensi sumber daya industri kreatif yang luar biasa yang bersumber dari kekayaan seni dan budaya. Industri kreatif bisa menjadi pondasi utama bagi Kota Solo untuk menjadi salah satu kekuatan perekonomian dan kebudayaan Indonesia.

“Salah satu industri kreatif yang mempunyai sejarah panjang di kota Solo adalah industri Batik. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang keberadaannya masih terus lestari hingga kini. Dan berbicara tentang Batik di Solo, tidak bisa dilepaskan dengan Batik Laweyan. Dapat dikatakan Sejarah Batik Surakarta berasal dari Laweyan,” katanya.

Sebagai informasi, Kampung Wisata Batik Laweyan yang berlokasi di Jl. Dr. Radjiman Solo ini mempunyai kurang lebih 200 UKM yang mempunyai berbagai aktivitas usaha. Paling utama tentunya adalah wisata Batik,  terdapat kurang lebih 50 gerai Batik Laweyan. Selain itu juga terdapat kursus Pembuatan Batik singkat & intensif dan Pembuatan batik tulis, cap & printing. Aktivitas di Laweyan semakin lengkap dengan adanya wisata kuliner batik Laweyan.

Pemerintah kota Solo menjadikan Kampung Batik Laweyan sebagai aset daerah dengan menonjolkan nilai sejarah maupun kreasi atau komoditas Batik yang dihasilkan. Solo menyediakan aplikasi android "SOLO DESTINATION" yang berisi destinasi wisata di Solo, salah satunya Kampung Batik Laweyan.

Supplier para pengrajin batik laweyan adalah para UKM penyedia kain, malam dan pewarna pakaian. Batik Laweyan dipasarkan melalui gerai batik, showroom, komunitas dan beberapa sudah mulai menggunakan pemasaran online. Para pembeli tidak hanya dari domestik, tapi juga dari mancanegara yang datang berkunjung.

“Industri kreatif sangat dekat hubungannya dengan Digitalisasi. Dengan Digitalisasi Kampung Batik Laweyan ini kami berharap semakin membawa Batik Laweyan semakin Maju Mandiri dan Modern. Dibutuhkan mindset positif atau keberanian untuk Shifting kearah positif,” katanya.

Ditambahkannya,  jika sekarang masih dominan melakukan proses bisnis secara manual, kini mulai memanfaatkan proses digital guna mempercepat proses bisnisnya. Baik dalam hal otomatisasi proses kerja maupun dalam pemasaran. Telkom punya solusinya untuk berbisnis online, mulai dari konektifitas hingga solusi bisnis.

“Telkom siap mengerahkan semua kekuatan agar tiga juta pelaku UKM Indonesia Goes Digital pada tahun ini dan bertarung di pasar global” tegas Awaluddin yang didampingi oleh Executive General Manager Divisi Business Service Telkom Tri Gunadi dan Executive Vice President Telkom Regional IV Jateng Rosyidul Umam Aly.(sr)

Baca Juga:
More Stories
 
Muhammad Awaluddin
Rubrik ini diasuh oleh Chairman of Indonesia Digital Society Forum (IDSF) yang juga Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) 2013-2015, Muhammad Awaluddin.

Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.

Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id

Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.

Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.

 
Digital Talk

Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.