Rekam Jejak Telkom Membesarkan Bisnis UKM

Siasat Telkom Bermain di Microfinance

10:52:07 | 29 Jan 2015
Siasat Telkom Bermain di Microfinance
Peluncuran IndiFinance (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Salah satu hambatan yang sering dihadapi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam mengembangkan usahanya adalah sulitnya menembus industri keuangan untuk mendapatkan pemodalan

Telkom melalui Divisi Business Services (DBS) berusaha mengubah hambatan tersebut menjadi peluang dengan meluncurkan program  Indonesia Digital Finance (IndiFinance) yang bermain di sektor microfinance.

Inisiatif IndiFinance ini masih merupakan bagian dari program  Indonesia Digital Society (IndiSo) yang juga mencakup program IndiSchool dan IndiPreneur.

Program IndiSo sendiri adalah salah satu turunan dari program Indonesia Digital Network (IDN), sebuah program besar Telkom untuk mengembangkan infrastruktur true broadband secara menyeluruh melalui pembangunan tiga infrastruktur utama, yaitu ID Access, ID Ring dan ID Convergence, yang diluncurkan sejak 2013.

Telkom telah meluncurkan berbagai inovasi solusi layanan terkait Indifinance diantaranya adalah layanan remitansi dengan merek dagang Delima, Payment Point Online Banking (PPOB) untuk pembayaran tagihan maupun pembelian jasa/barang seperti FinChannel, dan e-money atau layanan uang elektronik, baik yang berbasis kartu, maupun yang berbasis nomor seluler seperti T-cash.

“Untuk mendukung transaksi pembayaran maupun pengiriman uang di Indonesia yang semakin tumbuh pesat seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia, Telkom berinisiatif untuk memperluas outlet pembayaran maupun pengiriman uang secara elektronik melalui kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin, kemarin.

Diungkapkannya,  pada tahun 2014 perseroan berhasil melakukan kerjasama remitansi dengan berbagai perusahaan di luar negeri, seperti Hongkong, Taiwan, Jepang dan Malaysia. “Tahun 2015 ini kami kembali akan memperluas pasar remitansi ke negara lainnya,” katanya.

Dijelaskannya, perluasan outlet secara masif ini dilakukan oleh Telkom dengan mengintegrasikan 100.000 outlet dari para pelaku bisnis ke dalam platform yang telah dibangun Telkom untuk transaksi keuangan secara elektronik.
Pelaku bisnis disini dapat dikelompokkan kedalam tiga pilar besar BMC, yakni Biller-Merchant-Channel.

Biller adalah penyedia jasa yang pada umumnya menagihkan biaya penggunaan jasa kepada pelanggannya secara bulanan, seperti PLN, PDAM, PGN, Telkom, Lembaga Pembiayaan, dan lainnya.

Sedangkan Merchant adalah penyedia barang/jasa yang bertransaksi dengan para pembelinya sewaktu-waktu, seperti misalnya Toko, Apotek, Klinik, Bengkel, Restoran/Cafe, Hotel, Travel, Penyedia jasa Transportasi, penyedia jasa e-commerce, dan lainnya.

Adapun Channel adalah mitra pengelola outlet layanan pembayaran maupun kirim/terima uang secara elektronik, seperti dari Koperasi, toko retail modern, Perusahaan Leasing, BMT, BPR, bahkan bisa juga perorangan terregistrasi. Dalam hal ini, Telkom diantaranya  telah melakukan kerjasama dengen Pegadaian dan jaringan AlfaMart.

Di dalam menyediakan layanan transaksi keuangan elektronik tersebut, tentu saja Telkom harus  bekerjasama dengan berbagai Source of Fund, yakni Penyedia Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Penyedia akun virtual elektronik atau eVA (electronic Virtual Account).

Kolaborasi yang semakin luas tentu akan semakin memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi masyarakat luas dalam melakukan berbagai jenis transaksi keuangan secara elektronik, terutama transaksi keuangan mikro.

Selain pilar BMC, di dalam program Indifinance juga termasuk penyediaan Aplikasi perbankan seperti BPR satu (sarana transaksi keuangan terpadu), yakni layanan core banking berbasis cloud bagi BPR. Inovasi terbaru dari layanan ini adalah penambahan pilihan skema bisnis berbasis transaksi yang sangat fair dan menguntungkan bagi BPR karena membayar sesuai jumlah transaksi yang dikelolanya.

Indifinance diharapkan mampu menjangkau masyarakat luas, termasuk unbankable person hingga ke pelosok negeri (financial inclusion) sehingga akan membantu menumbuhkan pemerataan perekonomian rakyat.

“Kami meyakini kemudahan mengakses informasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Telkom terpanggil untuk proaktif menjadi terdepan dalam melayani Digital Society dan Digital Ecosystem di Indonesia yang tumbuh pesat sejalan dengan tren global,” tutupnya.(id)

Artikel ini berkat kerjasama dengan TELKOM DBS

Baca Juga:
More Stories
 
Muhammad Awaluddin
Rubrik ini diasuh oleh Chairman of Indonesia Digital Society Forum (IDSF) yang juga Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) 2013-2015, Muhammad Awaluddin.

Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.

Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id

Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.

Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.

 
Digital Talk

Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.