Perusahaan menyadari potensi gangguan AI, memungkinkan perusahaan yang lebih kecil dengan pemahaman teknologi yang lebih baik untuk menggantikan pesaing yang lebih besar tapi kurang gesit. Lebih dari separuh (59%) pemimpin TI khawatir organisasi mereka berisiko digeser oleh pesaing yang lebih kecil, namun pada saat yang sama sebanyak 79% dari mereka percaya dapat melakukan hal yang sama dan menggeser pesaing mereka yang lebih besar.
Irish menegaskan, data ini mengungkapkan peluang luar biasa sekaligus risiko signifikan dari AI. Meskipun 73% CIO bersemangat tentang potensi AI dan merasa terdorong untuk lebih banyak menggunakannya, perusahaan yang menguasai data merekalah yang akan menjadi yang paling mendapat keuntungan.
"Kuncinya adalah memiliki kontrol yang kuat dan arsitektur yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Ketika perusahaan membangun fondasi yang tepat untuk mendukung aplikasi penting yang berisi alur kerja AI, dan menargetkan use case dengan ROI yang jelas, CIO akan berada di posisi terbaik untuk mengubah AI menjadi keunggulan kompetitif yang nyata,” ujarnya.
Sementara, SVP of Product Couchbase, Matt McDonough mengatakan, platform data pengembang yang modern sangat penting untuk keberhasilan perusahaan menerapkan AI. “Dengan kemampuan seperti pencarian vektor, Layanan AI Terintegrasi, dan dukungan untuk pengembangan AI agentik, Couchbase membuat pelanggan mampu mengembangkan sistem dan aplikasi agentik dalam skala besar, dengan harga kompetitif dan kinerja yang unggul.
"Dengan mendukung pengelolaan semua jenis data yang terlibat dalam interaksi AI, platform kami membantu perusahaan menyatukan beban kerja AI, operasional, analitik, vektor, dan seluler ke dalam satu arsitektur multifungsi. Pendekatan holistik ini tidak hanya meningkatkan visibilitas, kontrol, dan perlindungan data, tetapi juga memberi perangkat yang dibutuhkan pengembang untuk berinovasi dengan gelombang teknologi AI berikutnya,” jelasnya. (mas)