JAKARTA (IndoTelko) - Tiga perusahaan di bidang telekomunikasi dan infrastruktur digital, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge), PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), dan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) secara resmi pada Senin (26/5).
Penandatanganan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan infrastruktur jaringan dan ekosistem internet nasional.
Melalui sinergi ini, ketiga perusahaan berkomitmen untuk mempercepat pemerataan akses digital di seluruh Indonesia, menghadirkan layanan internet yang terjangkau, inklusif, dan berkelanjutan bagi lebih dari 40 juta rumah tangga.
Executive Vice President Divisi Wholesale Service Telkom Muhammad Rofik menegaskan bahwa kerja sama ini adalah wujud nyata dari komitmen mereka dalam memperluas konektivitas nasional.
Ia menyampaikan bahwa dengan memanfaatkan kekuatan infrastruktur dan teknologi dari semua pihak, mereka ingin memastikan bahwa masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali, dapat menikmati layanan internet yang andal dan terjangkau.
Sementara itu, Director Surge Moh Mustaghfirin menambahkan bahwa kolaborasi ini sangat penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia, terutama untuk wilayah-wilayah yang selama ini kurang tersentuh layanan digital.
Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan momentum penting untuk mewujudkan cita-cita “Internet Rakyat” yang merata dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Di sisi lain, Direktur Utama Telkom Infra I Ketut Budi Utama menyatakan bahwa dukungan infrastruktur pasif dan layanan managed service dari TIF akan menjadi tulang punggung pengembangan jaringan internet rakyat.
Ia percaya bahwa sinergi ini akan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat sekaligus memperkuat industri telekomunikasi nasional di masa depan.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek strategis, mulai dari pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur jaringan metro-ethernet dan IP Transit, penguatan layanan digital berbasis cloud dan messaging, hingga optimalisasi layanan Edge Data Center (neuCentrIX). Selain itu, mereka juga akan memanfaatkan infrastruktur pasif seperti tiang, tower, pole, ducting kabel optik, dan dark fiber, serta menerapkan teknologi FTTX melalui skema Virtual Unbundling Line Access (VULA). Tidak kalah penting, kolaborasi ini juga akan meliputi layanan managed service berbasis kolaborasi optimalisasi jaringan dan monitoring terintegrasi.
Diharapkan, kerja sama ini dapat segera dilanjutkan ke tahap implementasi teknis dan komersial dalam waktu dekat, guna menghadirkan “Internet Rakyat” yang lebih merata, terjangkau, dan mampu memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia secara luas. (wn)