Startup yang tergabung dalam program ini harus menunjukkan skalabilitas solusi AI yang kuat serta potensi implementasi nyata di berbagai sektor industri nasional. Sejak diperkenalkan dalam peluncuran AI Merdeka bulan November lalu-yang di hadiri oleh 419 startup- hingga kini sudah lebih dari 150 startup dan Independent Software Vendor (ISV) yang telah mendaftarkan diri dalam Semesta AI. Dari jumlah tersebut, 10 startup dan ISV terbaik akan melangkah ke fase Black Belt, tahap akhir dari program ini
Dikatakan President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, kerja sama ini merupakan langkah nyata dari tujuan mulia Lintasarta dalam memberdayakan Indonesia untuk mempercepat pencapaian potensi digital bangsa.
“Melalui Semesta AI, kami ingin memberdayakan startup dan ISV di Tanah Air agar mampu menciptakan solusi AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi industri dan perekonomian nasional. Untuk mendukung misi tersebut, kami akan terus membangun ekosistem digital yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia,” jelasnya.
Startup yang berhasil melalui semua tahapan dalam Semesta AI akan berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Lintasarta dalam skala pengembangan yang lebih luas. Dengan jaringan lebih dari 2.300 pelanggan dari berbagai sektor strategis- termasuk keuangan, manufaktur, layanan kesehatan, sumber daya alam, dan sektor pelayanan publik- Lintasarta membuka peluang bagi startup untuk mengimplementasikan solusi AI mereka secara langsung di industri.
Tak hanya itu, Lintasarta juga memastikan bahwa inisiatif Semesta AI sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dengan membangun infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Bayu menambahkan, dengan menghadirkan Semesta AI, ia ingin memastikan bahwa ekosistem AI Indonesia semakin matang dan siap bersaing di tingkat global, seraya terus mengakselerasi pengembangan teknologi AI di Indonesia. "Kami berharap Lintasarta tetap menjadi pionir dalam memperkuat ekosistem AI nasional yang berdampak nyata bagi percepatan adopsi AI untuk pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” katanya. (mas)