JAKARTA (IndoTelko) - Dana mencatat sudah memiliki 200 juta pengguna hingga tutup 2024, selain itu ada sejuta mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada periode tersebut.
“Peran dompet digital Dana dalam mendorong pertumbuhan inklusi keuangan digital Indonesia, sejalan dengan arah strategis Pemerintah untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 93,3% sampai dengan 2029. Maka dari itu, kami terus meningkatkan kualitas layanan dengan pengembangan inovasi teknologi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan pengguna kami,” kata CEO & Co-Founder Dana Indonesia Vince Iswara.
Lebih jauh, dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025 yang diselenggarakan di Davos, Swiss, belum ini, platform Dana turut berpartisipasi baik sebagai peserta maupun pembicara di ajang tersebut. Dalam pembahasan mengenai digitalisasi di Indonesia, Vince menyoroti pentingnya memanfaatkan teknologi sebagai pionir di era digital.
“Dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, Indonesia dapat menciptakan solusi baru yang lebih cepat, efektif, dan berdampak luas,” ujar Vince.
Di samping itu, Vince menegaskan, upskilling atau reskilling juga berperan penting khususnya dalam teknologi dan generative AI, guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Vince percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan GDP per kapita sebesar 8% per tahun. Dengan akses teknologi yang semakin terbuka, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak beradaptasi.
“Namun, tidak melupakan bahwa inovasi teknologi untuk percepatan tersebut memerlukan tata kelola bagi keberlanjutan inklusi literasi keuangan digital Indonesia,” tambah Vince.Adapun komitmen Dana untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ditempuh melalui beberapa upaya, baik dengan meningkatkan keamanan, memberikan pengalaman bertransaksi yang ramah pengguna, hingga memperluas kemitraan.
Fitur keamanan Dana misalnya, makin terdepan dengan menghadirkan keamanan berlapis. Mulai dari kode OTP, PIN, pertanyaan keamanan, tokenisasi, verifikasi wajah, push verification, hingga yang terbaru Passkey. Fitur Dana Protection juga diperkaya dengan kehadiran Scam Checker dan Aduan Nomor, sebagai langkah aktif dalam memerangi kejahatan siber di Indonesia.
DANA juga telah mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) secara komprehensif ke dalam berbagai lini bisnisnya, yang dipayungi oleh inisiatif AI Everywhere pada tahun 2024.
“Bagi DANA, AI bukan sekadar teknologi, melainkan sebuah kekuatan transformatif yang memberdayakan para engineer kami dalam menyelesaikan tantangan teknis. Teknologi AI memungkinkan kami memberikan solusi yang adaptif, efisien, dan aman bagi pengguna serta pelaku bisnis,” ungkap Chief Technology Officer Dana Indonesia Norman Sasono.
Pada tahun ini, Dana juga berkomitmen kami akan terus meluncurkan solusi berbasis AI sekaligus memanfaatkan AI untuk meningkatkan kapabilitas khususnya para engineers, dalam menciptakan solusi keuangan yang semakin aman dan ramah pengguna.
“Dengan pemanfaatan AI, kami dapat memprioritaskan inovasi yang berfokus pada pengguna, seperti penyempurnaan antarmuka pengguna (user interface), peningkatan performa aplikasi, hingga penyediaan layanan pelanggan yang responsif dan solutif,” tutup Norman.(ak)