JAKARTA (IndoTelko) - PT Erajaya Swasembada, Tbk (ERAA) berhasil membukukan laba sebesar Rp558,54 miliar hingga semester I 2021 atau naik hampir lima kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp122,08 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga semester I 2021, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp21,35 triliun naik 47,6% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp14,46 triliun.
“Sepanjang semester 1 tahun 2021 ini kami berhasil menjaga momentum kinerja Perseroan dengan keberhasilan meningkatkan laba Perseroan hampir 5x lipat dibanding semester 1 tahun 2020 lalu, dimana kita mencatat Rp 558,5 miliar laba di semester 1 2021 ini. Penjualan juga dapat kita tingkatkan menjadi Rp 21,4 triliun di semester 1 tahun 2021, meningkat 47,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pencapaian yang luar biasa ini adalah hasil kerja keras dari seluruh tim yang menerapkan strategi yang tepat sasaran untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan. Beragam produk-produk baru juga bermunculan dan sangat diterima oleh konsumen berkat teknologi terbaru dan unggulan dimana kebutuhan handset dan produk pendukung lainnya menjadi sangat penting untuk mendukung kegiatan selama masa pembatasan aktivitas yang terjadi. Di tahun 2021 ini, dengan mulai kembali bukanya jaringan toko-toko kami, masih dapat kita lihat banyaknya pelanggan yang tetap menyukai bertransaksi di toko, karena ada keinginan untuk melihat, mencoba dan merasakan serta mendapatkan pengalaman berbelanja yang memuaskan langsung dari sales specialist kami. Hal ini tentu saja mendorong kinerja Perseroan secara keseluruhan,” kata Wakil Direktur Utama Erajaya Hasan Aula.
Secara umum, pandemi dan pembatasan aktivitas di berbagai wilayah di Indonesia dengan jangka waktu yang tidak singkat, menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis termasuk Erajaya.
Namun tantangan ini berhasil diubah manajemen menjadi opportunity untuk tetap memberikan layanan dan produk unggulan melalu beragam strategi seperti: Mobile Shopping: memberikan promo terbaru dan terbaik melalui e-catalog dan memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk memesan via chat Whatsapp center.
Home Delivery Service/EraXpress: layanan delivery yang dilakukan oleh pihak Erajaya dalam waktu 3 jam dan gratis ongkir untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam mendapatkan produk yang diinginkan tanpa perlu keluar rumah.
Omni-Channel: layanan berbasis O2O (online to offline maupun sebaliknya) yang memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk memesan produk.
Online promotion & exhibition: secara agresif melaksanakan berbagai event promosi melalui online platform www.eraspace.com maupun bekerja sama dengan e-commerce marketplace di Indonesia untuk menawarkan produk unggulan dengan penawaran menarik.
Strategi ini didasarkan pada komitmen Erajaya untuk mengutamakan kepuasan pelanggan dan memberikan customer journey yang positif, lewat semua channel yang dipilih oleh pelanggan baik online maupun offline.
Erajaya berupaya meningkatkan jaringan toko ritel kembali dilakukan di tahun 2021. Per 30 Juni 2021, Erajaya telah memiliki toko ritel sebanyak 1.067 toko dengan 88 titik distribusi, serta kerjasama dengan lebih dari 64.000 reseller di wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Seiring dengan ekspansi footprint ini, management juga terus memonitor perkembangan dan dampak pandemi, dan akan terus melakukan penyesuaian akan strategi bisnis ke depannya, sesuai dengan kebutuhan.
“Salah satu strategi dalam melakukan ekspansi jaringan, Erajaya memperkenalkan Erafone Cloud Retail Partner, yang merupakan gerai Erafone yang dimiliki oleh investor perorangan, namun di kelola dan dioperasikan sepenuhnya oleh tim Erafone. Seluruh produk gadget, aksesoris dan ekosistem yang di jual di gerai ini adalah portofolio yang lengkap, produk yang orisinil dan bergaransi resmi, seperti layaknya dijual di outlet Erafone lain. Ini merupakan inovasi terbaru dari pengembangan jaringan toko Erafone dengan konsep kemitraan kepada investor perorangan untuk menjadi bagian dari keluarga dan kisah sukses Erajaya, dengan tingkat risiko yang minim” tutup Hasan Aula.(wn)