eFishery berhasil tiingkatkan pendapatan pembudidaya hingga 45%

09:06:38 | 09 Jul 2021
eFishery berhasil tiingkatkan pendapatan pembudidaya hingga 45%
JAKARTA (IndoTelko) - Kiprah dari eFishery menciptakan ekosistem akuakultur yang berkelanjutan berhasil meningkatkan pendapatan lebih dari 6 ribu pembudidaya hingga 45%.

Chief Executive Officer (CEO) dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengakui bahwa untuk menciptakan ekosistem akuakultur yang berkelanjutan dibutuhkan usaha bersama.

"eFishery ingin para pembudidaya dan stakeholder lainnya di bidang akuakultur tumbuh berdampingan bersama kami. Potensi Indonesia di bidang perikanan budidaya sangat tinggi, namun kita masih tertinggal oleh negara lain seperti China karena mereka lebih unggul dalam penguasaan teknologi, khususnya intensifikasi produktivitas budidaya,” ujar Gibran.

eFishery merupakan perusahaan rintisan yang fokus mengembangkan inovasi di bidang teknologi akuakultur demi mendorong produktivitas pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.

Lebih dari 6.000 kelompok pembudidaya di lebih dari 250 kota/kabupaten di seluruh Indonesia telah bergabung dalam ekosistem digital eFishery dan merasakan berbagai dampak nyata yang dibawa oleh startup tersebut.

Perusahaan yang berdiri pada tahun 2013 ini memulai inovasi dengan menciptakan eFisheryFeeder dengan menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat memberikan pakan ikan dan udang secara otomatis.

Alat tersebut diketahui berhasil membantu pembudidaya menghemat penggunaan pakan hingga 30 persen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 26 persen. Siklus budidaya pun diketahui dapat menjadi lebih singkat sehingga petani mampu panen lebih cepat dan pendapatannya meningkat.

Data-data yang terekam dari teknologi eFisheryFeeder kemudian menciptakan ruang bagi eFishery untuk menghasilkan inovasi lainnya berupa credit scoring dan skema pembiayaan yang kemudian dikenal dengan nama eFisheryFund, layanan yang menghubungkan para pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan. Hingga Mei 2021, eFisheryFund telah menyalurkan lebih dari Rp 70 miliar pembiayaan kepada lebih dari 1.700 pembudidaya ikan di Indonesia.

Tidak ketinggalan, di sektor hilir eFishery pun turut andil dalam menghubungkan pembudidaya dengan berbagai agen, distributor, dan mitra horeka (hotel, restoran, kafe).  

Mengutip dari laporan eFishery Report 2021, secara keseluruhan eFishery telah berkontribusi sekitar 26,85 juta dolar AS atau setara Rp 390,43 miliar bagi perekonomian Indonesia melalui pendapatan yang diperoleh pembudidaya dan mitra lainnya.

Tidak hanya melaporkan kontribusi eFishery bagi perekonomian nasional dalam beberapa tahun terakhir, Gibran Huzaifah menyebut perusahaannya beruntung tetap dapat membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Di pertengahan tahun 2020, eFishery meluncurkan sebuah program sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi dengan memberikan 30 ton ikan ke lebih dari 10.000 orang tenaga kesehatan dan masyarakat lainnya.

“Agustus tahun lalu, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia minus 5,32 persen dan menjadi yang terendah sejak krisis moneter 1998. Banyak sektor yang terpukul, akibatnya lebih dari 3,5 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi,” ungkap Gibran.

“Kami beruntung mendapatkan pendanaan seri B pada akhir 2020 lalu dan dapat membuka ratusan lapangan pekerjaan di berbagai area rural di Indonesia. Selama pandemi tim kami jumlahnya telah meningkat hingga tiga kali lipat. Selain itu di akhir tahun lalu bisnis kami juga tercatat tumbuh 4 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.”

Unicorn
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin menilai eFishery memiliki potensi untuk menjadi Unicorn berikutnya dari Indonesia.

“Selama ini Unicorn banyak dari marketplace atau pemain logistik. eFishery berpotensi besar menjadi the next Unicorn karena sudah menggarap ekosistem budidaya perikanan secara end to end. eFishery tak hanya terlibat mulai dari produksi, tetapi juga funding hingga akses ke pasar bagi produk pembudidaya. Jika mereka melengkapi dengan payment system tentu akan makin komplit layanannya,” ulas Doni.

Dinyatakannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung eFishery untuk meningkatkan produksi perikanan khususnya tiga jenis komoditas perikanan dengan nilai ekonomi tinggi yang akan digenjot yakni udang, lobster, dan rumput laut.

"Dalam tiga tahun ke depan kita ingin udang, lobster, dan rumput laut ini jadi ikon komoditas ekspor Indonesia. Karena kita pada dasarnya punya kemampuan itu," ucap Doni.

Merujuk data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Desember 2020 lalu, saat ini perikanan budidaya baru berkontribusi sebesar 16 persen dari total produksi 100 juta ton per tahun.  

Sementara itu, Pengamat Perikanan Universitas Padjadjaran, Yudi Nurul Ihsan menambahkan arah kebijakan digitalisasi sektor perikanan perlu diperkuat dengan pendampingan kepada petani budidaya ikan dan pelaku usaha.

Dengan menggunakan teknologi, ia yakin pembudidayaan ikan akan semakin efisien. Selain itu, pemerintah harus menyokong penuh rencana digitalisasi di sektor perikanan sebab potensi di sektor tersebut sangatlah vital.

"Solusi digitalisasi perikanan menjadi penting saat ini karena sebenarnya kita dapat memanfaatkan instrumen teknologi 4.0 dan penguatan multiplatform stakeholder diperlukan untuk memastikan bahwa mekanisme pengelolaan perikanan berbasis Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak baik vertikal maupun horizontal," tutup Yudi.(id)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories