telkomsel halo

DEA kembangkan konten hiburan blockchain

05:30:50 | 21 Apr 2021
DEA kembangkan konten hiburan blockchain
JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan financial entertainment technology (finter-tech) Digital Entertainment Asset Pte Ltd (DEA) membentuk aliansi modal dan bisnis dengan JA Mitsui Leasing untuk membangun bisnis blockchain entertainment baru dan memperluas operasionalnya di beberapa kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia.

DEA juga membentuk kerja sama modal dan bisnis dengan agensi konten kreatif dari Jepang, Creek & River, untuk rencana peluncuran game blockchain baru, pembangunan aset seni digital NFT, dan peningkatan perlindungan hak cipta terhadap para kreator konten dan artist.

Digital Entertainment Asset saat ini telah memiliki lebih dari 800.000 pengguna yang mendaftar dari seluruh dunia. Perusahaan berencana memperoleh satu juta pengguna pada akhir April 2021.

DEA, didirikan pada Agustus 2018 oleh Naohito Yoshida dan Shigeru Shiina, merupakan perusahaan game digital, keuangan, dan hiburan, yang membangun dan mengoperasikan beberapa game browser, seperti “JobTribes” dan “Puzzle x JobTribes”.

Pengguna dapat memainkan game tersebut sembari menghasilkan uang berupa mata uang kripto DEAPcoin (DEP) terbitan perusahaan, yang kemudian dapat digunakan untuk membeli Non-Fungible Token (NFT) atau aset digital buatan tim Jepang dan artis internasional yang diperjualbelikan di marketplace mereka. Aset tersebut dapat dikoleksi untuk maju ke level berikutnya dalam game.

DEA menerima pembiayaan dari JA Mitsui Leasing, perusahaan pembiayaan modal dari Jepang yang menyediakan leasing, penjualan angsuran, pembiayaan, dan pinjaman untuk bisnis di berbagai industri baik di Jepang maupun di luar negeri.

Dengan kerjasama tersebut, JA Mitsui akan mendukung rencana DEA untuk mengembangkan proyek revitalisasi regional yang berfokus pada NFT, teknologi blockchain, dan bisnis hiburan, di Jepang dan di kawasan Asia Tenggara. Kedua perusahaan juga berencana untuk memulai bisnis hiburan yang menargetkan pengguna di wilayah tersebut dan pada gilirannya, mempromosikan penawaran DEA di bidang NFT, game, dan hiburan.

Selain itu, perusahaan juga bermitra dengan agensi konten kreatif Creek & River Co., Ltd., salah satu perusahaan tertua di bisnis 'creator agency’ di Jepang yang berfokus pada pengembangan video, konten game, konten situs web, periklanan, dan penerbitan. Creek & River terdaftar di Bursa Efek Tokyo dan mengelola lebih dari 80.000 kreator konten dan artis di Jepang, Korea Selatan, Cina, dan AS, dengan jaringan lebih dari 1.000 rumah produksi.

Lebih lanjut, Creek & River juga merupakan agensi kreatif yang mengelola artis virtual reality terbaik seperti Aimi Sekiguchi, yang memiliki karya seni “Alternate Dimension” yang dijual dengan harga mengesankan sebesar 13 juta Yen atau senilai lebih dari Rp1,7 miliar , di layanan lelang NFT oleh OpenSea pada 25 Maret lalu.

DEA dan Creek & River akan bekerja sama untuk melibatkan seniman global dan kreator konten ke platform game PlayMining milik DEA, dengan tujuan utama pada pembuatan konten NFT dan blockchain. Kedua perusahaan juga akan fokus pada peningkatan status ekonomi artis dan kreator konten lainnya, melalui perlindungan hak cipta atas karya mereka menggunakan smart contract dan teknologi blockchain. Mekanisme ini akan memastikan sistem yang adil dan komprehensif di mana artis yang berkontribusi pada PlayMining akan menerima insentif yang sesuai dengan pekerjaan mereka.

Perusahaan juga berencana untuk mengembangkan game blockchain baru dan aset seni digital NFT yang dapat digunakan dalam game online DEA yang sudah ada dan yang baru akan dirilis.

“Kami senang dapat membentuk kerjasama dengan JA Mitsui Leasing dan Creek & River yang memanfaatkan kekuatan dan keahlian semua pihak. Kemitraan dengan JA Mitsui Leasing sangat strategis dalam membantu kami memperluas NFT, teknologi blockchain, dan bisnis hiburan di Asia Tenggara, serta terus menawarkan konten yang menarik dan inovatif kepada basis pengguna kami. Sejalan dengan Creek & River, perusahaan memiliki filosofi yang sama dalam mendukung seniman besar yang telah mapan, maupun seniman pendatang baru yang sedang berkembang, untuk menciptakan konten yang kreatif dan penuh insight. Kami bekerja sama untuk mendorong perkembangan bisnis secara cepat dan efektif, melalui pemanfaatan teknologi terbaru seperti NFT dan blockchain,” kata Co-CEO DEA Naohito Yoshida.

Yoshida menambahkan bahwa DEA memiliki rencana ambisius untuk terus memperluas operasi bisnisnya di Asia Tenggara dan memperoleh satu juta pengguna pada akhir April 2021. Saat ini, DEA memiliki lebih dari 800.000 pengguna terdaftar di platformnya dan berencana untuk mendapatkan lebih dari 100 juta pengguna dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

DEA juga akan terus mengembangkan dan meluncurkan game baru yang menarik dengan para partner aliansinya.

Indonesia menjadi salah satu pasar terpenting bagi DEA untuk mengembangkan bisnisnya, sebab memiliki pangsa pasar cukup besar untuk smartphone game yang nilainya mencapai 30 miliar yen atau setara 4,02 triliun rupiah, dan masih akan terus tumbuh. Selain itu, hampir 65% pengguna platform DEA berasal dari Indonesia.

Ke depan, perusahaan berencana untuk berkolaborasi dengan artis dan selebriti Indonesia untuk membangun dan menyediakan NFT, serta mengembangkan game melalui kemitraan dengan perusahaan lokal agar memenuhi karakteristik yang digemari pasar di Indonesia.

Berbasis di Singapura, DEA senantiasa berupaya untuk menyajikan konten digital yang menyenangkan dan penuh kejutan bagi para penggunanya di seluruh dunia. Perusahaan ini telah mengembangkan model bisnis yang unik dengan menggabungkan game blockchain dengan NFT Marketplace by DEP, Auction Traded by NFTs, serta aset mata uang kripto DEP yang diterbitkan perusahaan dan saat ini telah diperdagangkan di berbagai bursa mata uang kripto di seluruh dunia, seperti Bittrex dan Indodax.

Melalui platform game blockchain “Play and Earn” yang dikenal sebagai PlayMining, visi DEA adalah menjadi perusahaan finter-tech generasi berikutnya yang terdepan, dengan menggabungkan aspek hiburan dan fintech melalui blockchain.

Hingga kini, DEA telah berhasil meluncurkan dua game blockchain, yaitu permainan pertarungan kartu bertema pekerjaan yang bernama “JobTribes” dan permainan puzzle “Puzzle x JobTribes”, di mana gamer bisa mendapatkan DEAPcoin yang dapat digunakan untuk membeli NFT dan nantinya dapat digunakan untuk memperoleh item digital dalam game, maupun ditukarkan dengan mata uang fiat.

Perusahaan juga mengoperasikan "NFT Marketplace by DEP", layanan yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual karya seni digital yang digambar oleh seniman populer dari Jepang dan seluruh dunia.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year