telkomsel halo

Mengupas MCAS, saham yang di-endorse para seleb

04:38:12 | 07 Jan 2021
Mengupas MCAS, saham yang di-endorse para seleb
JAKARTA (IndoTelko) - Setelah direkomendasikan oleh beberapa orang selebriti, saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) langsung melejit hingga mencapai Rp 4.550 di penutupan perdagangan saham 5 Januari 2021. Namun apakah secara fundamental MCAS memang menarik untuk dibeli untuk investasi?

MCAS melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1 November 2017 dengan harga Rp 1.385 per lembar, namun per tanggal 5 Januari 2020 harga saham ini sudah naik jadi Rp 4.550 per lembar. Dengan hitung-hitungan sederhana, mereka yang mendapatkan saham ini pada harga setara saat MCAS IPO akan mendapat keuntungan sekira 228% selama kurang dari 3 tahun.

Perusahaan yang masuk dalam sub sektor perdagangan adalah penyedia self-kiosk digital dan layanan solusi IT. Produknya cukup beragam. Meskipun mereka juga memiliki bisnis restoran, arah bisnis utama mereka lebih ke pembangunan infrastruktur digital.

Apakah informasi seputar kinerja historis itu membuat Anda tertarik membeli MCAS sekarang? Sebelum Anda membuat keputusan, simaklah terlebih dulu seperti apa performa MCAS dan kondisi fundamentalnya hasil riset ini Financial Educator dan Periset Lifepal Aulia Akbar CFP.

Kinerja MCAS memang mulai mengungguli baik kinerja IHSG maupun Indeks Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi BEI sejak Maret 2018. Namun memasuki Oktober 2019, performa MCAS mulai menurun. Titik terendah saham MCAS ada pada minggu kedua Mei 2020, di saat yang sama Indeks Perdagangan, Ritel, dan Investasi BEI justru sedang naik.  

Menginjak Desember 2020, harga saham MCAS terbang tinggi dan kembali mengalahkan IHSG dan indeks sektoral.

Tahun 2018 merupakan tahun di mana MCAS sukses mencetak kenaikan laba bersih sebesar 2.410,4% yoy. Namun di tahun 2019 laba bersih yang sempat meroket itu justru mengalami penurunan sebesar -16,72% dari tahun sebelumnya.

Meroketnya laba bersih MCAS disebabkan karena keuntungan investasi dan proses IPO anak usahanya PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) di 2018. DIVA yang dicatatkan dengan harga perdana Rp 2.950 per lembar, harganya langsung naik Rp 3.350 pada 28 November 2018.

Tepat pada Agustus 2019, MCAS pun melepas beberapa saham DIVA ke Kejora Venture.

Secara keuangan, perusahaan ini memiliki keuangan yang cukup sehat, lantaran terbukti mengalami pertumbuhan aset yang cukup signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2020 MCAS, perusahaan ini memiliki nilai rasio utang berbanding ekuitas (DER) sebesar 42,55%, rasio utang berbanding aset sebesar 29,85%, dan current ratio 315,29%. Dengan current ratio yang tinggi, MCAS memiliki kesanggupan membayar utang jangka pendek yang cukup baik.
Profitabilitas MCAS

Melihat beberapa rasio profitabilitas MCAS, marjin laba bersih (NPM) MCAS menurut laporan keuangan kuartal III 2020 ini adalah 0,71%, marjin laba kotor (GPM) sebesar 2,03%, marjin laba operasi (OPM) 1,18%, rasio laba terhadap aset (ROA) 3,33%, dan rasio laba terhadap ekuitas (ROE) 4,75%.

Angka dari marjin dan rasio ini menunjukkan bahwa MCAS bukanlah yang terbaik di sektornya. Sebagai contohnya, PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang berada di sub sektor yang sama memiliki NPM, GPM, OPM yang lebih besar dari MCAS. Menurut data RTI, ACES memiliki NPM sebesar 9,67%, GPM 49,37%, dan OPM 10,94%.

Apakah dengan harga Rp 4.550 di penutupan perdagangan saham 6 Januari 2021, harga saham MCAS tergolong murah? Mari kita bandingkan harga dan price earning ratio (PER) MCAS dengan 10 saham di sub sektor perdagangan ritel.

Pada intinya, melihat PER yang sebesar 166,44 x, harga MCAS saat ini memang tergolong premium. Nilai PER MCAS juga merupakan yang tertinggi di antara perusahaan di sektor perdagangan ritel.

Dari sudut pandang investor, PER yang terlalu tinggi barangkali tidak terlalu menarik sebab harga saham mungkin tidak akan naik lagi sehingga berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan kecil

Itulah ulasan singkat mengenai MCAS, apakah Anda tertarik membeli saham ini?(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year