telkomsel halo

Mantap, Indonesia miliki Anechoic Chamber untuk tes satelit

04:45:37 | 24 Feb 2020
Mantap, Indonesia miliki Anechoic Chamber untuk tes satelit
Menteri Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro di ruang Anechoic Chamber (Foto:Kemenristek)
JAKARTA (IndoTelko) -  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat), mulai mengoperasikan fasilitas  laboratorium yang dikenal dengan sebutan Anechoic Chamber.

Laboratorium ini digadang-gadang menjadi yang terbesar di Indonesia dengan dimensi 20x11x9.9 meter. Anechoic Chamber merupakan ruangan yang dirancang untuk meredam gelombang refleksi elektromagnetik.

Anechoic Chamber memiliki rentang frekuensi mulai dari 100 Khz (Kilohertz) sampai 40 GHz (Gigahertz).

Selain itu, Anechoic Chamber milik Pusteksat juga sudah memenuhi berbagai standar. Dinding Anechoic Chamber juga dilapisi dengan material khusus yang berdaya serap tinggi untuk optimasi pengukuran Electromagnetic Compatibility (EMC). Lapisan yang disebut wedges ini berbentuk seperti kumpulan piramida yang puncaknya mengarah pada pusat ruangan.

Perpaduan antara struktur dan material lapisan inilah yang membuat Anechoic Chamber mampu meredam gelombang refleksi elektromagnetik.

Laboratorium ini berguna untuk pengembangan dan pengujian Satelit dari kelas nano sampai medium.

Laboratorium ini juga dapat digunakan untuk peralatan yang lain seperti peralatan pertahanan sampai pada peralatan rumah tangga, bahkan telepon genggam yang kita gunakan dengan pengujian komponen elektronika dan telekomunikasi.

Menteri Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro mengharapkan kehadiran fasilitas baru ini mampu mempercepat kemajuan kemandirian Indonesia di bidang teknologi satelit dan mensejajarkan Indonesia dengan negara lain di bidang persatelitan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala LAPAN Prof. Thomas Djamaludin menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur laboratorium Anechoic Chamber menunjang kearah penyelenggaraan keantariksaan untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan komersial keantariksaan karena ekonomi keantariksaan sudah bagian dari tren internasional.

“Nantinya kita akan memiliki Bandar Antariksa di Pulau Biak dan disana akan menjadi space port yang melayani kegiatan peluncuran satelit baik itu oleh Indonesia maupun luar negeri, dan diharapkan kita akan meluncurkan satelit dengan roket buatan sendiri,” katanya.

Kepala Pustekroket, Sutrisno mengungkapkan roadmap penguasaan teknologi roket dua tingkat akan menjadi cikal bakal Roket Peluncur Satelit (RPS) sebagai langkah awal dalam mewujudkan Bandar Antariksa.(wn) 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year