telkomsel halo

2019, Moka sudah digitalisasi 30 ribu UKM

10:23:16 | 31 Dec 2019
2019, Moka sudah digitalisasi 30 ribu UKM
JAKARTA (IndoTelko) - Moka telah berhasil membawa 30 ribu pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ke ranah digitalisasi melalui lima layanan utama yakni Moka POS (Point of Sales), Moka Pay, Moka Capital, Moka Connect, dan yang terbaru adalah Moka Fresh.

Memulai perjalanannya pada tahun 2015 sebagai POS atau kasir online yang membantu para pelaku usaha dalam pencatatan transaksi dan pengawasan real-time dari mana saja dan kapan saja, Moka fokus menyediakan ekosistem bisnis end-to-end untuk memudahkan operasional dan membantu pelaku usaha meningkatkan daya saing melalui pendekatan utilisasi digital dan meninggalkan cara manual, dimulai dari integrasi penerimaan transaksi mobile payment dengan Moka Pay, penyaluran modal usaha melalui Moka Capital, menghubungkan merchant dengan solusi digital dari startup lain melalui Moka Connect, serta kemudahan penyediaan bahan baku untuk merchant F&B melalui Moka Fresh.

Menutup tahun 2019, Moka telah mengalami perkembangan signifikan dalam memasuki babak terbaru sebagai pemimpin di industri POS Indonesia.

Moka kini telah digunakan oleh 30.000 pelaku bisnis di seluruh Indonesia, mencatat pertumbuhan sebesar 210% dari tahun 2018, diiringi dengan jumlah transaksi yang tumbuh sebesar 126% dengan nilai transaksi lebih dari Rp20 triliun yang diproses merchant sepanjang 2019 melalui platform Moka.

Sejalan dengan nafas membantu peningkatan inklusi keuangan untuk bisnis di Indonesia, terhitung dari awal tahun 2019, Moka telah membantu menyalurkan modal sebesar 26 miliar rupiah melalui Moka Capital kepada pelaku bisnis.

Moka turut mencatat peningkatan penerimaan transaksi mobile payment di merchant dengan Moka Pay yang bertumbuh sebesar 12 kali lipat dibandingkan dengan 2018. Dengan semangat mewujudkan cashless society di Indonesia, menerima berbagai mobile payment akan mempermudah merchant dalam menjalankan bisnisnya.

VP Brand & Marketing Bayu Ramadhan Moka menjelaskan di 2019, Moka mencatat pertumbuhan yang signifkan dibandingkan dengan empat tahun kebelakang semenjak Moka berdiri di 2015. Dengan meningkatnya kepercayaan dari para pelaku bisnis dan meluasnya produk dalam ekosistem yang ditawarkan, di 2020 Moka berupaya untuk fokus dalam memperluas penetrasi ke segmen grassroot dan juga enterprise.

“Agar bisnis lebih produktif dan merasakan manfaat dari teknologi digital, kami akan memperluas sasaran jangkauan segmen, serta turut memperkuat fondasi layanan pendukung untuk penerimaan transaksi mobile payment, menyalurkan lebih banyak lagi modal usaha yang lebih approachable bagi unbanked merchants, berkolaborasi dengan penyedia solusi untuk bergabung bersama di Moka Connect maupun Moka Fresh,” jelasnya.

Tidak hanya mengembangkan bisnisnya semata, Moka turut menaruh perhatian besar akan kemajuan UMKM di Indonesia dan bergerak aktif untuk mengembangkan dan membantu pelaku bisnis UMKM di Indonesia.

Salah satunya dengan mendirikan wadah pengembangan UMKM berbasis edukasi teknologi digital yang bernama A Cup of Moka atau yang disingkat ACOM. Dalam kurun waktu satu tahun, ACOM telah berhasil mengedukasi lebih dari 2.000 pelaku usaha secara offline dan total sekitar 4.000 pelaku usaha secara online melalui puluhan event sepanjang tahun 2019 di seluruh Indonesia. Berawal hanya dari tujuh partner, kini ACOM berpartner dengan 124 institusi seperti pemerintahan, penyelenggara swasta, akademis, LSM, dan lainnya.

Bagi para pelaku bisnis yang ingin melihat kondisi pasar, Moka juga menawarkan business insights yang bisa dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan strategis dalam bisnis.

Business insights yang ditawarkan oleh Moka merupakan bagian dari Moka Learning Hub berupa ebook yang berisi data tren di berbagai industri seperti F&B, ritel dan juga pelayanan.

Contohnya, selama tahun 2019, Moka mengungkap tren besar tahun 2019 yang meliputi; tren minuman bobba yang penjualannya meningkat 12 kali pada tahun 2019, lalu tren ayam geprek yang penjualan per transaksinya meningkat dari yang tadinya 1 produk, menjadi 5 produk. Selain industri F&B, pada industri ritel, Khimar, menjadi produk ritel paling populer di tahun 2019 dengan pertumbuhan penjualannya meningkat 96% dibanding tahun 2018. Dan untuk industri pelayanan (service), eyelash extension masih menjadi layanan terpopuler di tahun 2019, sama seperti di tahun 2018, sementara itu, layanan facial treatment seperti facial, acne care, dan pembelian masker wajah menunjukkan transaksi dan pendapatan tertinggi di 2019.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year