Pemkot Pangkalpinang adopsi smart city untuk tingkatkan layanan publik

Walikota Pangkalpinang H. Maulan Aklil kala mengunjungi Living Lab Smart City Nusantara

JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang ingin mengadopsi platform Smart City Nusantara (SCN) untuk meningkatkan layanan publik bagi masyarakatnya. 

“Semoga terjalin kerja sama antara Pemkot Pangkalpinang dengan Telkom dalam mewujudkan smart city di kota kami," ujar Walikota Pangkalpinang H. Maulan Aklil kala mengunjungi Living Lab Smart City Nusantara di Jakarta, Selasa (10/9).

Kedatangan Pemerintah Kota Pangkalpinang disambut langsung oleh Manager Experience Management Living Lab Smart City Nusantara Harun Triyantoro. 

Pada kesempatan tersebut, Harun menyampaikan konsep smart city nusantara beserta 10 city sector permasalahan yang diusung oleh Living Lab Smart City Nusantara.

"Kunjungan kali ini ingin mempelajari solusi mengenai Smart City Nusantara yang ditampilkan di Living Lab Smart City Nusantara untuk kemudian dapat diterapkan di Kota Pangkalpinang," katanya.

Telkom dengan konsep Smart City Nusantara diyakini dapat memberikan banyak kontribusi untuk pengembangan Smart City di Pangkalpinang. 

Kapasitas Telkom Group sebagai sebuah BUMN yang bergerak di bidang IT, dilengkapi dengan kehadiran Smart City Nusantara diharapkan dapat membantu Pemerintah Kota Pangkalpinang memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya.

Living Lab Smart City Nusantara merupakan sebuah experience center yang dikembangkan oleh PT. Telkom Indonesia untuk sharing dan diskusi perihal implementasi dan solusi smart city.

Living Lab Smart City Nusantara terbuka bagi seluruh stakeholder smart city untuk datang berkunjung, berdiskusi, dan melihat langsung berbagai solusi smart city yang ada.

Saat ini telah hadir 68 prototype dan demo solusi yang dikembangkan oleh Telkom Group sebagai solusi yang diyakini dapat mensolusikan masalah-masalah yang ada di perkotaan.

Di Living Lab Smart City Nusantara solusi-solusi ini terbagi menjadi 4 kategori sesuai penggunaannya dan berada pada 4 zona yaitu zona smart government, smart industry, smart citizen dan smart infrastructure. Sejak diresmikan pada tahun 2016 telah lebih dari 200 pemerintah daerah telah berkunjung ke Living Lab Smart City Nusantara.(ad)