telkomsel halo

Mengenal dua srikandi lokal di direksi Telkomsel

13:16:00 | 02 Jun 2019
Mengenal dua srikandi lokal di direksi Telkomsel
Emma Sri Martini (kiri) dan Ririn Widaryani.(ist)
JAKARTA (IndoTelko) -  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkomsel yang digelar pada Rabu (29/5) lalu menghasilkan kejutan.

Pemegang saham Telkomsel, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Singapore Telecommunications Ltd. (SingTel) melakukan penyegaran beberapa jajaran direksi seperti yang banyak diprediksi banyak pihak.

Dua srikandi lokal, Emma Sri Martini dan Ririn Widaryani, berhasil menjadi pengurus operator itu sebagai perwakilan dari Telkom.

Emma Sri Martini yang sebelumnya menjadi Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dipercaya sebagai Direktur Utama Telkomsel, sementara  EVP Telkomsel Area Jabotabek Ririn Widaryani menjadi Direktur Penjualan Telkomsel.

Satu lagi srikandi yang akan memperkuat jajaran direksi Telkomsel adalah Rachel Goh yang akan efektif mengemban posisi Director Pemasaran menggantikan Alistair Johnston pada 1 Juli 2019.

Munculnya nama Emma seperti membalap di tikungan akhir karena sosok ini tak ada muncul di bursa nama kandidat yang dipantau IndoTelko pasca RUPST Telkom 24 Mei 2019.

Dalam catatan IndoTelko ada sekitar 15 nama yang beredar disiapkan untuk lima perwakilan Telkom yang menjadi direksi di Telkomsel.

Jajaran direksi yang menjadi hak dari Telkom adalah posisi President Director, Director of Sales, Director of Finance, Director of Human Capital Management, dan Director of Network.

Untuk masing-masing posisi, disodorkan tiga kandidat nama. Kandidat umumnya berasal dari Great Talent yang dimiliki TelkomGrup atau alumni Telkom yang tengah memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

Sontak ketika nama Wanita lulusan Institut Teknologi Bandung yang pernah menjadi direktur keuangan PT Perusahaan Pengelola Aset itu beredar pada Rabu (29/5) pagi, kala RUPST Telkomsel tengah berjalan banyak pihak terkaget-kaget.

"Anekdotnya, ibarat final sepakbola, keasyikan menyerang, menjadi lengah begitu dapat serangan balik, tak ayal gawangnya pun dibobol lawan di injury time. That's life," kata Pelaksana Dewan TIK Nasional Garuda Sugardo dalam catatan di akun media sosialnya (31/5).

Ya, Garuda mungkin saja benar jika merujuk suksesnya TelkomGrup selama ini menghasilkan Talenta Berbakat yang justru "Diekspor" ke sejumlah BUMN.

Nama-nama seperti Muhammad Awaluddin (Presdir Angkasa Pura II), Honesti Basyir (Dirut Kimia Farma), Teguh Wahyono, Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian, Dharma Syahputra (Direktur Umum & Human Capital Kimia Farma) adalah sederetan alumni Telkom yang berjaya di BUMN lain.

Dalam kompetisi menuju kursi TSEL-1 (Dirut Telkomsel) memang tiga nama dari internal TelkomGrup santer terdengar yaitu David Bangun Mantan Direktur Digital and Strategic Portofolio Telkom, Dian Rachmawan Mantan Direktur Enterprise dan Business Service Telkom, dan Heri Supriadi Direktur Keuangan Telkomsel. (Baca: Bursa Direksi Telkomsel)

"Saya melihat keputusan pemegang saham menempatkan Emma karena ada keinginan kuat pemerintah menjadikan Telkomsel kembali ke khitahnya, yaitu Terdepan Dalam Mutu dan Layanan," kata Garuda.

Profil
Jika melihat profil dari Emma, sosok ini sebenarnya tak terlalu "buta" dengan industri telekomunikasi.

Emma adalah lulusan ITB (Department of Informatics Engineering), dan Harvard Kennedy School Executive Education Cambridge, MA, USA.

Wanita yang menjadi Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) periode 2009-2019 ini sukses mengawal pembiayaan dua proyek Tol Langit di era Kabinet Kerja yaitu Palapa Ring dan Satelit Indonesia Raya dimana nilainya sekitar Rp 40 triliun.

Di bawah Emma, SMI muncul sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang menerbitkan obligasi green bond, yakni penggunaan dana hasil penerbitan untuk mendanai ataupun membiayai kembali proyek berwawasan lingkungan.

Sekarang, wanita kelahiran Majalengka, 22 Maret 1970 itu menjadi wanita kedua yang menjadi Dirut Telkomsel. Srikandi pertama yang menjadi Dirut Telkomsel adalah Koesmarihati Koesnowarso (Periode 1995).

Sementara Ririn Widaryani menjadi penerus tren adanya wanita di jajaran direksi Telkomsel. Sebelumnya ada Tri Wahyu Sari (Direktur Keuangan) dan Herfini Haryono (Direktur Jaringan). Wanita yang akrab disapa RW ini lahir di Ngawi, 8 September 1966.

Kekuatan RW adalah menguasai Business Strategy dan Marketing Strategy di industri telekomunikasi. Pengalaman RW memimpin area selama 1,5 tahun (Jawa-Bali dan Jabotabek) sepertinya menjadi nilai unggul dari wanita yang juga menjadi komisaris di TelkomMetra itu.

Jebolan ITB ini dikenal selalu menggunakan data dan analisa untuk dasar mengatur strategi.

"Sepertinya Ririn ditunjuk untuk mengawal perubahan di sistem diler Telkomsel pasca registrasi prabayar berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Pola disruptif harus diterapkan agar penjualan dari Telkomsel terus naik," tutup Garuda.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year