telkomsel halo

Investasi di sektor digital akan naik pada 2019

09:54:29 | 13 Mar 2019
Investasi di sektor digital akan naik pada 2019
ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memprediksi industri digital sangat potensial menjadi lahan investasi di Indonesia pada 2019.

"Memang pada tahun 2018 terjadi kemandegan. Dan itu berlangsung secara global akibat perang dagang dan tax amnesty di Amerika Serikat. Jadi Amerika membawa kembali uang ke dalam negeri," ungkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, belum lama ini.

Data BKPM menunjukkan saat ini di Indonesia terdapat 2.070 start up dengan pertumbuhan paling tinggi, yakni sektor on-demand services, financial technology (fintech), dan e-commerce. 

"Sepuluh persen aliran investasi Indonesia yang berada di kisaran US$ 20 miliar sampai dengan US$25 miliar, merupakan sumbangan dari sektor ekonomi digital," ungkap Lembong. 

Dikatakannya, BKPM sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi pelayanan dan pelaksanaan penanaman modal berupaya merespons perkembangan industri digital.   

“Pemerintah merespons perkembangan industri startup ini. Melalui RIF para investor, pelaku bisnis startup, pemerintah daerah dan stakeholders terkait lainnya bisa bertemu agar memiliki dampak yang maksimal bagi investasi Indonesia,” ungkapnya.

Regional Investment Forum (RIF) 2019 merupakan tahun ini dirancang sebagai ajang pertemuan pemerintah, pelaku start up digital, dan investor. Dalam kegiatan itu berlangsung seminar, digital start up pitching, one-on-one meeting antara calon investor dengan start up, serta klinik bisnis.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan saat ini Indonesia memiliki potensi besar terutama dalam bidang ekonomi digital dengan pangsa pasar lebih dari US$ 150 miliar pada tahun 2025.

"Hasil riset Google dan Temasek menyatakan Indonesia memiliki market size ekonomi digital mencapai US$ 27 miliar dan berpotensi menjadi US$ 100 miliar pada tahun 2025. Sekarang saja sudah mencapai US$ 70 miliar, saya optimistis akan bisa tercapai US$ 100 miliar pada tahun 2020," ungkapnya.

Menurut Rudiantara, masih terbuka peluang investasi di area turisme atau pariwisata bagi pemain digital. 

"Tahun lalu berdasarkan data Persatuan Hotel Republik Indonesia, ada sekitar US$ 100 juta yang berputar di area turisme. sekitar US$6 sampai US$7 juta ada di hotel berbintang. Belum lagi hotel melati yang menyewanya pun melalui aplikasi digital," paparnya mengupas potensi ekonomi digital di sektor pariwisata," katanya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year