telkomsel halo

Kisah karyawan BUMN berbisnis kopi

08:42:10 | 04 Okt 2017
Kisah karyawan BUMN berbisnis kopi
JAKARTA (IndoTelko) - Hubungan pertemanan nyatanya bisa menjadi salah satu kunci meraih kesuksesan. Hal ini juga diterapkan oleh Muhammad Setiadi, pria yang berdomisili di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bermodalkan relasi dan pertemanan dengan berbagai kalangan, Setiadi membangun bisnisnya yaitu berjualan produk khas Makassar.

Sehari-hari Setiadi bekerja sebagai karyawan BUMN. Awalnya, ia mencoba-coba memulai usaha dengan berjualan kopi khas Toraja.

Ia memasarkan lewat retail lokal melalui toko-toko offline di sekitar kota Makassar.

Setiadi pun mempelajari produk-produk dengan terjun langsung bertemu produsen-produsen di lapangan. Ia pun memproduksi brand sendiri untuk kopi miliknya yaitu Aeleyah Coffee.      

Tak disangka, pria lulusan Psikologi Universitas Negeri Makassar ini mulai menikmati usaha barunya tersebut. Seiring dengan kepiawaiannya dalam bersosialisasi, permintaan produk kopinya pun mulai meningkat.

Ia mulai memperluas relasinya ke toko-toko khas Makassar dan mulai mengembangkan bisnisnya dengan berjualan produk-produk khas Makassar lainnya seperti minyak tawon khas Makassar, bakso hingga syrup.

“Saat ini pasar mulai mengarah ke digital, makanya saya ingin mendalami bisnis online. Kalau online, pasar lebih luas untuk meraih pelanggan di mana saja, kan?,” kata Setiadi.

Pria kelahiran Soppeng, 14 Maret 1990 ini mengungkapkan, alasannya berbisnis online adalah ingin memasarkan produk oleh-oleh khas Makassar ke seluruh Indonesia. Sementara itu, Setiadi memiliki prinsip bahwa kepuasan pelanggan adalah tujuan utamanya.

“Nantinya, orang-orang yang pernah ke Makassar bisa melepas rindu hanya dengan berbelanja via online. Secara tak langsung, saya juga bisa mengenalkan produk lokal Makassar ke seluruh Indonesia kan. Di saat yang sama, produsen saya pun ikut merasakan untungnya,” kata Setiadi.

Strategi menjalankan bisnisnya ternyata berbuah manis. Setiap bulannya, Toko Makassar Souvenir bisa meraup omzet hingga Rp 28 juta setiap bulannya.

Lewat Tokopedia, Setiadi berharap ia mampu menyediakan variasi pilihan oleh-oleh dan selalu mengikuti tren masa kini.

“Rencana ke depannya, saya ingin memperdalam lagi ke bisnis kuliner. Hanya saja, dalam berbisnis kita  boleh nekat tapi perhitungan juga harus terencana, ya. Harapannya, Tokopedia dengan berbagai fitur dan promo menarik yang tersedia, bisa membantu menjalankan bisnis ini. Dan saya pun akan selalu belajar dari setiap pengalaman ini,” ujar Setiadi.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year