Peruri siap eksekusi new wave business

12:15:17 | 06 Jul 2017
Peruri siap eksekusi new wave business
Manajemen Peruri (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) siap mengeksekusi new wave business sebagai salah satu penopang pendapatan di 2017.

"Target dari Peruri di 2017 lumayan menantang. Kita butuh berbagai aksi strategis untuk mewujudkannya," ungkap Direktur Utama Peruri, Prasetio dalam keterangannya, kemarin.

Selain pengembangan new wave business, Peruri juga perlu mengembangkan bisnis internasional agar dapat bersaing di pasar regional dan global untuk mencetak uang negara lain dan dokumen sekuriti lainnya. Ini penting agar Peruri mampu menjadi global player seperti BUMN lainnya yang sudah terlebih dahulu go international. Peluangnya cukup besar karena sebelumnya juga pernah mengerjakan pesanan pencetakan uang dan paspor dari negara lain. Ke depan, Peruri akan lebih fokus menangani pasar internasioal tersebut.

Terkait dengan penyediaan kertas uang, di dalam RJPP 2017 - 2021 dimaksud sudah tercantum rencana pendirian Pabrik Kertas Uang (PKU). Saat ini sedang disiapkan studi kelayakannya untuk memenuhi kertas uang domestik maupun internasional. Peruri menyadari bahwa pendirian PKU perlu dukungan dari berbagai kalangan, baik Bank Indonesia, Kementerian Perindustrian dan mitra kerja lainnya.

Peruri bukan hanya harus fokus kepada pencetakan uang NKRI dan dokumen sekuriti lainnya seperti paspor, pita cukai, meterai dan dokumen pertanahan, juga dituntut untuk mengembangkan bisnis digital sekuriti sebagai bagian dari pengembangan new wave business perusahaan.

"Digital security atau signature harus dikuasai Peruri. Kita kan sudah main duluan di document security," katanya.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memiliki target pendapatan Rp 3.669 triliun pada 2017, naik 16,6% dibandingkan tahun lalu. Target  laba usaha Rp 572 miliar, naik 46,1% dan target laba bersih Rp 415,2 miliar, naik 67,1%.  Pendapatan hingga Mei 2017 adalah Rp 1,037,14 triliun, tercapai 28,26% dari RKAP, naik 47,23% dibandingkan Mei 2016 (year on year). Laba usaha hingga Mei 2017 adalah Rp 130,55 miliar, tercapai 22,84% dari RKAP, naik 368.38% year on year. Laba bersih sampai dengan Mei 2017 tercapai 17,27% dari RKAP, naik 923,06% year on year.

"Semester II 2017 targetnya lebih besar karena beberapa pesanan pencetakan dokumen sekuriti baru diproduksi secara bertahap pada awal Semester II," katanya.

Ganti Dewas
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI) selaku pemilik modal Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Pengawas Peruri untuk masa bakti 2017 - 2021.  

Dewan Pengawas yang diberhentikan karena masa jabatannya berakhir adalah Suwandi, Iman Bastari, Gatot Sugiono, Wahyu Wartadipradja sedangkan Ari Wahyuni (Kementerian Keuangan) tetap mendapat penugasan sebagai Dewan Pengawas bersama-sama Dewan Pengawas yang baru, yaitu Suroso Hadi Siswoyo (Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dari Badan Intelejen Negara), Erna Wijayanti (Direktur Departemen Audit Bank Indonesia), Hasiholan Siahaan (Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia), Rizal Affandi Lukman (Deputi Bidang Kerjasama Internasional Kementerian Perekonomian).

SK Pemberhentian dan Pengangkatan tersebut diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno atas nama Menteri BUMN RI.

Penyegaran penugasan Dewan Pengawas ini sangat penting untuk mengawal/mengawasi implementasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2017 - 2021 yang sudah disetujui oleh Menteri BUMN RI pada 12 Mei 2017.(wn)  

Artikel Terkait