Inkubator ini wakili Indonesia di ajang CEBIT 2017

12:35:19 | 22 Mar 2017
Inkubator ini wakili Indonesia di ajang CEBIT 2017
Managing Director Indigo.id (kiri) Ery Punta Hendraswara menjelaskan program Indigo.id ke Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Paviliun Archipelageek di CEBIT 2017 di Hannover, Jerman, Selasa (21/3) (Foto:DSP)
JAKARTA (IndoTelko) - Indigo.id menjadi satu-satunya inkubator rintisan usaha digital (start up) dari Indonesia yang hadir sebagai eksibitor di booth paviliun Indonesia di event bisnis digital terbesar di Eropa, CEBIT, Hannover, Jerman, 20-24 Maret 2017.

Paviliun Indonesia dengan tema Archipelageek merupakan booth yang disediakan Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Perindustrian (Kemenperin) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Managing Director Indigo.id Ery Punta Hendraswara mengatakan, CEBIT secara resmi dibuka Minggu malam, 19 Maret 2017, langsung oleh dua perdana menteri yakni Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Tahun ini CEBIT 2017 bertemakan "Digital Business, DiConomy" yang diikuti lebih dari 3000 eksibitor serta pembicara global mulai dari Edward Snowden sampai dengan Robot Pintar Pepper.

Diproyeksikan, pengunjung akan datang dari sekitar 100 negara seluruh dunia pada pameran yang hadir sejak tahun 1970 ini. Itulah mengapa kehadiran Indigo.id sangat penting di event ini karena sesuai dengan temanya.

"Indigo.id mulai buka booth untuk umum sejak hari ini (Senin, 20 Maret, red), selain akan mengisi panel global conferences. Kami dengan senang hati mengundang diaspora, mahasiswa, dan professional ke lokasi booth kami Hall 06/F08 di Cebit Hannover," kata Ery, dalam rilisnya Selasa (21/3).

Menurut dia, sebagai satu-satunya inkubator Indonesia di ajang tersebut, pihaknya akan berusaha membangun konektifitas global. Baik untuk jembatan start up Indonesia ke kancah pasar global, maupun membangun jejaring mentoring dan kerjasama dengan inkubator lainnya.

Dikatakannya, Indigo.id akan bekerja keras mengenalkan programnya ke pasar global selama ikut pameran lima hari melalui pemaparan dan sosialisasi sejumlah portfolio binaannya selama ini ke hadapan dunia.

"Kami juga akan menjadi pembicara dalam Indonesian Business Networking, di sana akan kami presentasikan program dan karya-karya binaan kita," sambungnya.

Menurut Ery, sejauh ini, semua binaannya memiliki respon baik dan berpeluang masuk kancah global. Tidak ada istilah layanan perspektif global menjadi lebih berpeluang dibandingkan yang mengusung konten lokal.

"Semuanya berpeluang. Contohya kita cerita Angon.id (start up investasi ternak,red),  justru investor asing malah tertarik. Para pengunjung memiliki macam-macam view, sehingga kami akan ceritakan semua binaan kami," sambungnya.

Relasi global ini terus dijalin Indigo.id guna memberikan kemudahan startup binaan menembus pasar lebih luas. Sebelum CEBIT 2017,  upaya serupa dilakukan antara lain  dengan menjalin aliensi strategis internal dengan PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) untuk disosialisasikan di empat benua di dunia.

Juga, sebelumnya dilakukan Indigo.id dengan inkubator sejenis asal Malaysia, MAGIC (Malaysia Global Innovation and Creative Center), pada 30 November 2016 lalu.

Kala itu, kerjasama tersebut dilakukan Managing Director Indigo, Ery Punta dan Executive Director Entrepreneurship Developement MAGIC, Johnathan Lee di Block 3730, Cyberjaya, Malaysia, dengan turut disaksikan Director ASEAN Centre of Entrepreneurship MAGIC Yusnee Rahmat Yusof dan CEO Telkom Internasional (Telin) Malaysia Oki Wiranto.

Selain MAGIC, sambung Ery, Indigo dengan konsep serupa bekerjasama pula dengan SVA Technology Alliance yang menyambungkan start up khusus kawasan Asia Tenggara dengan jejaring startup global langsung di Silicon Valley, Amerika Serikat.(tp)

Artikel Terkait