telkomsel halo

Suplai untuk machine learning akan meningkat

09:01:59 | 11 Mar 2017
Suplai untuk machine learning akan meningkat
ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Pasokan untuk inovasi Machine Learning diperkirakan akan tumbuh di masa mendatang seiring berkembang dan tumbuhnya bisnis di masa depan.

Hal itu terkuak dari ajang CTI IT Infrastructure Summit 2017 yang digelar PT Computrade Technology International (CTI Group), belum lama ini yang mengangkat tema “Machine Learning: Capitalizing the Information of Everything to Drive Your Digital Business”.

Direktur CTI Group Rachmat Gunawan menjelaskan Machine Learning dapat bekerja mulai dari hal sederhana seperti menerjemahkan konten, mencegah cyber attack dan fraud, sampai meningkatkan harapan hidup masyarakat, salah satunya melalui inovasi rem darurat otomatis yang mencegah risiko kecelakaan berkendara hingga 16%.

"Dengan beragamnya tugas yang dapat dijalankan teknologi ini, para peneliti dari Oxford University memprediksi 47% dari lapangan kerja di US akan ter"gantikan oleh robot pada 2034. Walaupun terdengar mengkhawatirkan, namun dengan pemanfaatan yang tepat Machine Learning dapat berjalan beriringan dengan manusia tanpa ada yang menggantikan satu sama lain. Untuk itu, melalui CTI IT Infrastructure Summit 2017, profesional bisnis yang hadir dapat belajar dari para pembicara ahli tentang bagaimana mengadopsi Machine Learning dengan tepat dan menyingkap semua peluang yang selama ini terkubur dalam tumpukan data,” jelasnya dalam keterangan tertulis, belum lama ini.

Menkominfo Rudiantara mengatakan Machine Learning saat ini banyak digunakan di korporasi tetapi lebih kepada pemanfaatan internal, yaitu untuk supervisi.

"Korporasi dengan pabrik dan pegawainya yang tersebar di berbagai lokasi dapat melakukan pengawasan dengan lebih mudah melalui teknologi ini. Diharapkan dengan berkembangnya bisnis dan infrastruktur ke depan,  implementasi Machine Learning bisa lebih luas lagi dan akan meningkat dari sisi suplai,” ujar Rudiantara.

Sebelumnya, lembaga riset Gartner mengatakan teknologi mesin pintar, salah satunya Machine Learning, akan menjadi teknologi yang paling mendisrupsi pasar selama 10 tahun ke depan berkat meningkatnya kemampuan computing, lonjakan jumlah data, dan kemajuan deep neural network yang memungkinkan organisasi memanfaatkan data bisnis untuk beradaptasi dengan situasi baru dan memecahkan masalah.

Sementara, Deloitte mencatat 300 juta smartphone akan memiliki kemampuan Machine Learning pada 2017. Ini menandakan perangkat mobile akan mampu melakukan tugas Machine Learning tanpa konektivitas Internet yang akan mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi di setiap industri, pasar dan masyarakat.

“Kita saat ini berada di era digital dimana data berkembang sangat cepat dan memerlukan pendekatan yang baru dalam teknologi dan strategi. Sekitar 80% data yang tersebar adalah Dark Data (tidak teridentifikasi) yang tidak hanya berupa teks tapi juga gambar, video dan suara. Untuk itu IBM memiliki solusi pendekatan Cognitive yang mampu menganalisa, memberikan rekomendasi di seluruh industri. IBM Watson merupakan produk dari solusi Cognitive kami yang memiliki kemampuan untuk membuka data-data yang tidak teridentifikasi tersebut,” jelas Presiden Direktur IBM Indonesia Gunawan Susanto.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year