IBM siap dukung pemanfaatan data digital

05:10:28 | 08 Mar 2017
IBM siap dukung pemanfaatan data digital
IBM Watson Story Teller Louis Richardson dan Country Managers for Hardware Al Novam. (IBM)
JAKARTA (IndoTelko) – IBM, sebagai perusahaan teknologi terkemuka semakin siap untuk membantu perusahaan, bisnis dan industri di Indonesia menjawab tantangan memahami dan memanfaatkan data digital dengan solusi kognitif di tahun 2017.

Komitmen ini disampaikan dalam sesi diskusi media pada 7 Maret 2017 di Scusa, InterContinental Jakarta Midtown yang dihadiri oleh, Al Novam Basukiwijaya, Country Manager Hardware, Louis Richardson, IBM Watson Chief Storyteller, dan Emanuel Setio Dewo, pendiri IT Corp, Hospitaloka.

Komitmen ini merupakan kelanjutan dari strategi IBM untuk mengenalkan solusi kognitif melalui IBM Watson pada berbagai perusahaan dan industri di dunia, didorong oleh keinginan mengolah dan menganalisa dark data.

Sebanyak 80% data yang ada di dunia adalah dark data dalam bentuk tulisan, video maupun gambar. Dalam praktiknya, seringkali ketika melewatkan data-data ini, yang sebenarnya bisa membantu kinerja industri maupun perseorangan. Namun, dengan jutaan data yang ada, seseorang maupun perusahaan pun belum tentu bisa mengakses keseluruhan data dan menganalisa data yang tepat untuk digunakan.

IBM menyadari perlunya pendekatan baru yang mampu mengolah dan menganalisa data tersebut untuk memberikan keuntungan bagi siapapun yang mengaksesnya. Dengan IBM Watson, solusi kognitif dari IBM yang mampu mencari dan menganalisa jutaan data dan memberikan rekomendasi bahkan solusi untuk berbagai macam situasi

“Tantangan terbesar di Indonesia adalah keberagamannya. Lokasi yang berbeda dapat mempengaruhi tingkah laku ekonomi yang berbeda. Sangat jarang satu solusi dapat mengatasi semua kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata Presiden Direktur IBM Indonesia Gunawan Susanto dalam keterangannya, kemarin.

Gunawan melanjutkan dari keberagaman tersebut, data yang dihasilkan pun teramat banyak dan beragam. Semua data itu sangat berguna bila dapat diolah secara maksimal. "Dengan IBM Watson sebuah solusi kognitif yang kami miliki, kami percaya bahwa data-data tersebut, termasuk dark data, dapat dimanfaatkan oleh perorangan, perusahaan dan organisasi secara maksimal untuk mencari solusi yang efektif. Sudah saatnya Indonesia menjalankan tahap selanjutnya dalam transformasi digital,” katanya.

IBM Watson mampu mengerti jutaan data, termasuk yang dianggap dark data mulai dari buku, email, tweet, jurnal, gambar, suara, dan video yang kemudian memberikan rekomendasi dan saran bagi yang menggunakannya. Sama seperti kemampuan kognitif manusia, IBM Watson mampu menginterpretasikan data dan mempelajari setiap interaksi yang ada. Ketika kemampuan kognitif dan kemampuan teknologi bergabung, IBM Watson bukan hanya menjadi “pencari data” melainkan konsultan dalam mencari solusi.

Secara Internasional, kemampuan IBM Watson juga telah digunakan dalam 29 Industri di 36 negara, termasuk dalam industri kesehatan dan life science. Salah satunya adalah Watson Oncology, yang digunakan di Manipal Hosiptal untuk membantu para praktisi menganalisa dan memberikan solusi bagi kasus kanker di India.

Watson mampu memahami dan menganalisa kasus-kasus yang ada dan memberikan catatan penting yang nantinya akan di­­ ulas oleh dokter untuk memberikan diagnosis yang tepat. Terbukti, dari 12 ahli kanker yang menggunakan Watson Oncology mampu memberikan diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang tepat.

Di Indonesia sendiri, sebagai langkah pembuka dalam implementasi solusi kognitif untuk Healthcare, IBM Indonesia menjajaki kerjasama inovasi dengan O2 Medicare untuk memajukan kesehatan di Indonesia.

O2 Medicare adalah aplikasi yang memudahkan akses layanan kesehatan dimana para pelanggan bisa membuat janji dokter, cek rumah sakit terdekat dan mendapatkan informasi kesehatan dimana saja dan kapan saja. O2 Medicare adalah nama baru dari Hospitaloka yang merupakan pemenang untuk kategori professional dalam ajang IBM Linux Challenge yang diadakan pada September 2016.

“Kerjasama O2 Medicare dengan IBM saat ini pada tahap pengembangan infrastruktur dan kegiatan marketing untuk memperkenalkan solusi ini kepada Masayarakat atau Industri Healthcare seperti yang kita lakukan saat ini. Tanpa adanya solusi infrastruktur perangkat keras yang handal, akan kurang maksimal untuk memproses data yang menggunakan layanan kami," kata Pendiri IT Corp, Hospitaloka Emanuel Setio Dewo.(wn)

Artikel Terkait