Cipika Play bidik 100 ribu pengguna aktif

13:32:36 | 27 Feb 2017
Cipika Play bidik 100 ribu pengguna aktif
Carlos Karo-karo (tengah) kala memperkenalkan pola pembayaran Cipika Play(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Cipika Play membidik ada sekitar 100 ribu pengguna aktif atau naik 100% dibandingkan tahun lalu sekitar 50 ribu pengguna aktif di platform pembayaran yang khusus digunakan untuk membeli token games online melalui Cipika Play Points.

Point yang tersedia di platform ini merupakan konversi dari top up saldo yang dilakukan melalui transfer bank, voucher pulsa Indosat Ooredoo, potong pulsa, dan e-Wallet Dompetku.

Head of e-Commerce Indosat Carlos Karo Karo mengakui, pertumbuhan dari Cipika Play tergolong lambat karena perseroan baru selesai membenahi ekosistemnya.

"Kita baru ada 150 ribu pengguna terdaftar dan melayani 150 ribu transaksi untuk PC Game pada 2016 lalu. Tahun ini setelah semua platform dibenahi, kita bidik tumbuh dobel semua. Bisa punya 300 ribu transaksi dan pengguna terdaftar. Saat ini ada 150 PC Game dan 27 mobile game bergabung di Cipika Play," ulasnya.

Dikatakannya, sebelumnya konsumen bisa melakukan pembelian token games secara langsung dengan metode direct purchase. Melalui model bisnis yang dikembangkan unit Indosat Ooredoo ini pembelian token games dilakukan melalui sistem point. Pelanggan terlebih dulu top up di Cipika Play, kemudian saldo untuk dikonversi ke dalam points, selanjutnya points tersebut digunakan untuk membeli token games.

Cipika Play memperluas jaringan Point of Sales dengan menggandeng 80 ribu jaringan agen pulsa Indosat Ooredoo yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini menjadikan pelanggan bisa top up Cipika Point melalui voucher fisik pulsa Indosat tanpa harus menjadi pelanggan operator itu.

"Dalam waktu dekat akan kami buka salurannya untuk voucher elektronik. Kedepan kita akan memiliki inventory token games sendiri dengan cara membeli token games langsung dari publisher," jelasnya. (Baca: Cipika Play)

Pada kesempatan sama, Country Director True Digital Plus Indonesia Sofian Martineau mengatakan pasar game online di Indonesia masih besar. " Tahun lalu data pemerintah potensi pasar ada US$ 700 juta, pertumbuhannya 40%. Publisher luar menguasai sebesar 98%, kita harus bangkitkan pemain lokal untuk berkembang," usulnya.(dn)

Artikel Terkait