APJP gandeng ILCS untuk Implementasi iCargo di pelabuhan

14:37:25 | 01 Sep 2016
APJP gandeng ILCS untuk Implementasi iCargo di pelabuhan
Suasana kerjasama ILCS dan APJP (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) terus menjalin kerjasama yang saling mendukung dengan berbagai pihak terutama untuk efektifitas proses bisnis di dunia Kepelabuhanan.

Hal ini dibuktikan oleh anak usaha Telkom itu melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP) pada Kamis (1/9).

Kerjasama ini dilakukan dalam rangka implementasi layanan iCargo. Pengembangan layanan iCargo ini merupakan bentuk perwujudan visi IPC menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan.

Berawal dari permasalahan pengguna jasa dan simplifikasi proses di pelabuhan, ILCS melalui kapabilitas yang dimiliki menelurkan layanan Delivery Order (DO) secara online dengan nama brand iCargo. Sebelumnya transaksi dilakukan dengan cara manual dengan mendatangi loket Shipping Line.

Melalui inovasi tersebut, proses permohonan dokumen DO dilakukan secara online, dengan manfaat terutama dalam efisiensi waktu dan efisiensi biaya, mengurangi antrian loket, terhindar dari kemacetan trafik dan juga keamanan bertransaksi. Cara ini juga dapat memangkas waktu post clearance dalam pengurusan pengeluaran barang dari pelabuhan.

Implementasi akan dilakukan secara B2B dengan anggota APJP. ILCS telah berhasil melakukan live trial untuk layanan iCargo melibatkan stakeholder antara lain Unilever sebagai perwakilan APJP, Agility sebagai perwakilan Forwarding Unilever dan Evergreen sebagai perwakilan Shipping Line.

Menurut Ketua Umum APJP Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas Edward Otto Kanter sistem iCargo merupakan suatu solusi inovatif, totally online & integrated dalam mewujudkan pencapaian Dwelling Time 2-3 hari di Pelabuhan Tanjung Priok khususnya untuk mengatasi hambatan di Post Clearance melalui sistem elektronik antara Cargo Owner, Shipping Line dan Terminal Operator (TO3).

“Semoga melalui layanan ini, proses pengeluaran arus barang menjadi lebih lancar dan termonitor dengan baik, serta berdampak pula pada penurunan biaya penumpukkan (storage cost) di pelabuhan. Ditargetkan akhir tahun 2016 bisa diimplementasikan di terminal seperti NPCT1, Koja, dan terminal lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, sebagai salah satu Shipping Line skala internasional, Evergreen mengharapkan nantinya iCargo merupakan jawaban dalam implementasi layanan satu pintu (one window service).  

“Dikarenakan layanan ini secara terpadu melalui pertukaran data elektronik membantu para pelaku importasi barang ke Indonesia salah satunya Shipping Lines”, ungkap Dwi Toto Chandra selaku EMI DKT Customer Service Section, PT. Evergreen Shipping Agency Indonesia.

Direktur Utama ILCS Yusron Hariyadi menegaskan iCargo merupakan solusi logistik untuk memudahkan pengguna jasa (Cargo Owner/Consignee dan Freight Forwarder) dalam melakukan permohonan dokumen DO secara online tanpa harus datang ke Shipping Line.

“Benefit lain yang ditawarkan dari produk ini menerapkan sistem transaksi non tunai (Cashless transaction),” katanya.

iCargo sendiri memiliki beberapa fitur antara lain fitur enterprise  (single apps track & trace, reconciliation, DO extension, custom dashboard & reporting) dan fitur consumer (track & trace, Cashless payment).

“Dengan adanya produk iCargo ini, kami dedikasikan untuk membantu percepatan arus barang keluar di pelabuhan sehingga dapat menurunkan angka dwelling time,” pungkas Yusron.(id)

Artikel Terkait