JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) siap merasakan kerasnya kompetisi di segmen Information & Communication Technology (ICT) Outsourcing.
ICT Outsourcing atau dikenal dengan istilah IT Outsourcing - ITO, merupakan layanan outsource (alih kepemilikan dan pengelolaan) infrastruktur IT, aplikasi dan konektivitas pelanggan secara end to end dengan model bisnis tunggal dan periode kontrak berjangka panjang.
“Sebelumnya kami main di pasial IT Outsourcing. Kalau ini Full IT Outsourcing, di konsep baru ini sampai orangnya di-take over oleh Telkom,” ungkap Direktur Enterprise dan Business Services Telkom Muhammad Awaluddin kepada IndoTelko, Rabu (30/12).
Tak hanya itu, lanjutnya, dalam konsep outsourcing IT baru ini perencanaan dalam rangka pengembangan portfolio produk milik pelanggan juga ditangani Telkom. Begitu juga dengan pengembangan investasi infrastruktur. “Ini mirip dengan managed services kalau di jaringan,” jelasnya.
Dijelaskannya, Telkom mempersiapkan portfolio ICT Outsourcing lebih awal, karena data market memprediksi tumbuh 13% (CAGR 2015-2020) dengan potensi market size sebesar Rp 7,7 triliun di tahun 2020. Potensi terbesar ada pada industri Finance Banking, Communication Media & Manufacturing.
Menurutnya, salah satu yang menjadi pertimbangan suatu perusahaan melakukan IT outsourcing adalah keinginan perusahaan tersebut untuk lebih fokus pada core businessnya dengan melakukan alih kelola asset / infrastruktur IT dan SDM. Dengan sendirinya perusahaan dapat mengurangi biaya investasi untuk mengelola operasional IT, dengan ini di harapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Diungkapkannya, kesiapan Telkom masuk ke portfolio ini diuji dengan menggarap layanan ICT Outsourcing di GarudaFood Group.
Hal ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman Penyediaan Layanan ICT Outsourcing oleh Finance Director GarudaFood Group Robert Chandra dengan EGM Divisi Enterprise Service Siti Choiriana.
Solusi ICT Oursourcing yang dikembangkan di GarudaFood Group berupa IT managed services yang meliputi beberapa fungsi operasional, diantaranya adalah penyediaan serta pengelolaan Infrastructure, Data Center, Network dan ERP (SAP).
Layanan ini akan mempermudah GarudaFood Group dalam mengelola operational IT, sehingga dapat fokus di core bisnis dan pengembangan produknya.
“Untuk pengelolaan operasional, Telkom menggunakan SLA (Service Level Agreement) sedangkan pengembangan strategis IT masih tetap dipegang penuh oleh GarudaFood Group disesuaikan dengan kebutuhan bisnis di GarudaFood Group,” ujar Finance Director GarudaFood Group Robert Chandra.(id)