telkomsel halo

Smartphone Memiliki Kontribusi Bagi Pertumbuhan Ekonomi

06:52:28 | 02 Dec 2015
Smartphone Memiliki Kontribusi Bagi Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Terus naiknya adopsi smartphone di Indonesia membuat perangkat ini memiliki kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Hasil survei yang dilakukan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyatakan  penggunaan smartphone di Indonesia  berkontribusi sebesar 5,5% terhadap perekonomian nasional, yakni dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Setiap kenaikan 1% pengguna telepon seluler (ponsel) meningkatkan PDB sebesar 0,055%.

“Secara nilai, kontribusi setiap pengguna smartphone terhadap nilai tambah ekonomi di Indonesia sebesar Rp1,73 juta per tahun,” kata Ketua Umum Mastel Kristiono, kemarin.

Dikatakannya, tingginya adopsi smartphone di Tanah Air tak bisa dilepaskan dari  adanya trafik data internet yang memberikan nilai tambah melalui berbagai aplikasi di perangkat tersebut. “Adopsi dan kebutuhan terhadap smartphone ini tinggi, sebaiknya tak ada kebijakan yang menghambat untuk memilikinya,” katanya.

Berdasarkan survei itu, 84% responden menyatakan, smartphone bukanlah barang mewah, namun telah menjadi kebutuhan. Studi tersebut juga memperlihatkan keputusan membeli smartphone bukan sepenuhnya dipengaruhi oleh gaya hidup maupun gengsi, namun lebih kepada fungsinya.

Menurutnya, pengenaan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) terhadap smartphone   berpotensi menurunkan PDB sebesar 0.25%. Pengenaan PPnBM pada smartphone akan berdampak pada menurunnya aktivitas perekonomian di sektor perdagangan dan industri kreatif.

Hal ini juga akan menurunkan produksi pada sektor teknologi, informasi dan komunikasi, yang berdampak pada ekosistem ekonomi digital. Dampaknya, penerimaan pajak dari sektor-sektor tersebut juga pada akhirnya menurun, dan berpotensi menbuat pengangguran. (Baca juga: Penjualan Smartphone di Indonesia)

GCG BUMN
Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan hasil survei yang dilakukan LPEM UI dan Mastel membuktikan sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang didukung dengan smartphone telah membentuk perekonomian digital yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. "Indonesia merupakan negara dengan potensi digital economy terbesar di dunia. Kita buat kebijakan yang mendorong smeua itu terwujud," ujar Rudiantara.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories