telkomsel halo

Pemerintah Lanjutkan Rencana Pengenaan PPnBM untuk Smartphone

07:40:29 | 15 Apr 2015
 Pemerintah Lanjutkan Rencana Pengenaan PPnBM untuk Smartphone
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Sempat terhenti, kini wacana untuk menerapkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bagi smartphone mulai kembali bergulir.

“PPnBM untuk smartphone itu sedang dibahas oleh Kementrian Keuangan (Kemenkeu). Sekarang itu sedang dibahas di angka berapa harga smartphone yang layak terkena PPnBM. Kalau saya mungkin dari angka US$ 1000, tetapi Kemenkeu pikir mulai dari harga US$ 500. Semua masih dibahas,” ungkap Menkominfo Rudiantara, kemarin.

Seperti diketahui, wacana PPnBM sudah ada sejak 2013 dan terus mengalami tarik ulur tak hanya di kalangan pemerintah, tetapi juga pelaku usaha. (Baca juga: Smartphone lolos dari Pajak Barang Mewah)

Pasalnya, jika wacana itu direalisasikan, maka perangkat smartphone dan sejenisnya akan terkena pungutan sekitar 37,5%. Rinciannya, PPnBM 20%, Pajak PPn impor (10%), dan PPh impor (7,5%). Alhasil, total pungutan yang harus dibayar sekitar 37,5% dan dibebankan ke pembeli.

Jika wacana PPnBM dijalankan konsumen diperkirakan menanggung tambahan beban sebesar 20% karena harga ritel naik 30%. (Baca juga: Pajak barang mewah layak untuk smartphone premium)

Asosiasi Ponsel Indonesia (APSI) memperkirakan tak hanya harga ke pembeli yang terkerek,  produk selundupan pun diperkirakan akan banjir masuk pasar . Diperkirakan 50% ponsel yang beredar di Indonesia  berasal dari selundupan dan menghadirkan potensi kerugian mencapai  Rp 5 triliun per tahun

Dalam wacana tahun lalu, pajak barang mewah itu tak hanya untuk ponsel impor, tetapi juga buatan lokal. Padahal,  untuk memproduksi ponsel di dalam negeri, bahan baku dan komponennya  sudah dikenai bea masuk sebesar 5% hingga 15%. (Baca juga: Menolak Pajak Barang Mewah untuk smartphone)

Dalam catatan, sejumlah lembaga riset menyebutkan pengapalan smartphone ke Indonesia pada tahun ini akan mencapai 50 juta unit.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year