telkomsel halo

ZTE Panaskan Persaingan Smartphone di Segmen Low End

10:20:46 | 23 Jan 2015
 ZTE Panaskan Persaingan Smartphone di Segmen Low End
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  - Kalkulasi yang dikeluarkan IDC tentang warna kompetisi di pasar smartphone  negara berkembang seperti Indonesia rasanya tak meleset. (Baca juga: Negara Berkembang Kunci Pasar Smartphone)

Menurut lembaga tersebut,  vendor lokal  dan Tiongkok akan membanjiri pasar smartphone dengan harga terjangkau yang bermain di rentang harga di bawah Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per unit.

Strategi ini untuk mengincar volume penjualan bukan margin. Tujuannya agar merek global bisa dipepet di pangsa pasar.

Apalagi, saat ini ada perilaku orang mengganti handset lebih cepat yakni dalma waktu enam bulan hingga satu tahun tanpa menunggu munculnya sistem operasi (OS), tipe produk baru, atau  produk yang dipakai cepat rusak.

Tanda-tanda ini mulai muncul dnegan aksi ZTE yang membawa Blade V5 ke Indonesia sebagai ponsel murah pembuka tahun 2015. Ponsel anyar ZTE ini memiliki spesifkasi yang biasanya ditemukan pada ponsel kelas premium. Misal,  prosesor empat inti 1,3 Ghz, RAM 1GB LPDDR3, layar 5 inch, dan kamera utama 13 MP.

“Secara perangkat smartphone ini kompetitif, belum lagi soal fitur” kata Managing Director ZTE Handset Business Unit Indonesia Fritz Wang Feng, kemarin.

ZTE pun meniru pola Xiaomi dalam menjual perangkat ini yakni memanfaatkan e-commerce, Lazada. Namun, tak seperti Xiaomi yang fokus pada distribusi online, ZTE akan gencar memasarkan lewat internet tanpa meninggalkan cara-cara tradisional.

“Harga promo di Lazada Rp 1,649 juta.  selanjutnya akan dijual Rp 1,699,000. Harga sekitar itu rasanya tak ada bandingannya,” katanya.   

Menurutnya, segmen low end memang memberikan potensi pasar yang besar bagi ZTE. “Pasar entry level memang masih yang terbesar. Tetapi, di level ini persaingannya sangat keras dan sudah banyak pemainnya, tapi kami punya cara tersendiri,” jelasnya.

Sekadar diketahui, tantangan lain dalam mengembangkan penetrasi di pasar low end bagi pemain lapis kedua adalah  bergejolaknya nilai tukar rupiah yang menjadikan usaha keras dibutuhkan  menjaga harga tetap terjangkau.

Pemain seperti Zyrex kabarnya akan menaikkan harga jual sebesar 5% pada tahun ini, sedangkan  Advan mempertahankan harga jual.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year