telkomsel halo

Strategi Pendanaan

BI Rate Naik, TiPhone Pilih Terbitkan Obligasi untuk Refinancing

07:56:10 | 20 Nov 2014
BI Rate Naik, TiPhone Pilih Terbitkan Obligasi untuk Refinancing
Tan Lie Pin (dok)
JAKARTA (IndoTelko) –  PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) akhirnya memilih penerbitan obligasi untuk melakukan refinancing dari utangnya guna meringankan beban bunga.

“Kalau kondisi seperti sekarang dimana suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) kembali naik, kami lebih memilih opsi penerbitan obligasi ketimbang sindikasi pinjaman perbankan,” ungkap Direktur Utama TiPhone Mobile Indonesia Tan Lie Pin di Jakarta, Rabu (19/11).

Diungkapkannya, saat ini perseroan tengah melakukan tender untuk memilih penjamin emisi dan diharapkan di kuartal pertama 2015 sudah bisa diterbitkan obligasi dengan nilai sekitar Rp 2 triliun.

“Kami sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi atau mencapai pinjaman dari sindikasi perbankan dan lembaga keuangan. Ini untuk menekan beban bunga karena suku bunga naik terus," paparnya.

Seperti diketahui, pemerintah menaikkan harga premium Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter dan harga solar naik Rp 2.000 menjadi Rp 7.500 per liter. Kenaikan ini diperkirakan akan membuat inflasi menjadi  lebih tinggi 2% dari target semula yakni dari  5,3% menjadi 7,3% di 2014.

Bank Indonesia (BI) pun memutuskan menaikkan suku bunga atau BI rate sebesar 25 basis poin. Alhasil, setelah 13 bulan berada di kisaran 7,5%, kini BI rate dipatok di level 7,75%.

Sebelumnya, hasil RUPSLB TiPhone belum lama ini menyetujui dua opsi refinancing yakni  menerbitkan obligasi maksimum Rp 2 triliun  atau mencari fasilitas kredit sindikasi sebesar Rp 2,5 triliun.

Kinerja
Terkait dengan dampak dari kenaikan BBM bersubsidi kepada kinerja perseroan, TiPhone menyakini tak menganggu target yang ditetapkan untuk 2014. "Kita optimistis target keuangan tercapai, komponen transportasi itu kecil bagi biaya operasional," katanya.

Ditegaskannya, harga jual voucher isi ulang dari produk operator atau ponsel belum akan terkerek karena kenaikan harga BBM. "Kalau harga ponsel itu bisa berubah karena depresiasi rupiah," pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year