telkomsel halo

Skybee Buka-bukaan Soal Divestasi Numedia dan Skye Sab

11:48:15 | 21 Jun 2014
Skybee Buka-bukaan Soal Divestasi Numedia dan Skye Sab
Paparan publik Skybee (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Skybee Tbk (SKYB) akhirnya buka-bukaan tentang aksi korporasi untuk mendivestasi dua anak usahanya yaitu Numedia Global dan Skye Sab.

Numedia adalah  perusahaan yang fokus kepada bisnis mobile Value Added Services (VAS) dan dikenal dengan aplikasi Mig33. Aplikasi ini baru mendapatkan suntikan dana dari Foxconn.

Skye Sab adalah perusahaan yang bergerak di pembayaran elektronis dikenal dengan produknya Skye Mobile Money.
Numedia dilepas pada 2012 dengan nilai transaksi sebesar Rp 192 juta ke Ultima Communication Indonesia. Sedangkan Skye Sab dilepas ke Saberro Skye Mandiri pada akhir Mei 2014 dengan nilai transaksi Rp 5,14 miliar.

Saat ini Skybee memiliki anak usaha InTouch yang bermain di aplikasi, Sinergitama Komindo yang bermain di bisnis distribusi, dan Kaswall di sektor periklanan. Kaswall menjadi andalan bagi pendapatan perseroan sepanjang 2013.

“Kami melepas anak usaha itu karena tidak memberikan keuntungan bagi perseroan. Kami gunakan dana hasil divestasi untuk memperkuat pemodalan perusahaan,” ungkap Direktur Skybee Meiliana Widjaja kala Paparan Publik di Jakarta, Jumat (20/6).

Diungkapkannya, Numedia kala dilepas Oktober 2012 belum memberikan keuntungan, hal yang sama juga terjadi dengan Skye Sab.

“Pada saat akuisisi dilakukan ke dua perusahaan itu ada tujuan dan target yang ingin dicapai. Kita itu tak menjadi pemilik 100%, founder dari perusahaan masih ada sebagai pemegang saham. Jika target yang ditetapkan bersama tak tercapai, kami harus bertindak cepat dengan nasib investasi, dan jalan yang dipilih kita lepas,” paparnya.

Sekadar diketahui, perseroan sepanjang 2013 menderita kerugian sebesar Rp 12,754 miliar kondisi berbeda dengan 2012 dimana masih mencicipi keuntungan sebesar Rp 12,732 miliar.

Pemicu kerugian adalah pendapatan sepanjang 2013 hanya Rp 1,354 triliun atau turun  21% dibandingkan 2012 sebesar Rp 1,720 triliun. Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di 2013 minus Rp 1,171 miliar berbanding terbalik dengan 2012 yang positif Rp 19,115 miliar.

Fokus TMT
Lebih lanjut dikatakannya, perseroan tetap akan bermain di pengembangan bisnis Technology Media & Telecommunications (TMT) dengan berfokus pada bisnis-bisnis berorientasi distribusi digital.Pada khususnya Perseroan membidik pasar konsumen yang besar dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang tinggi.

Pasar yang ideal adalah pasar yang tidak dikendalikan oleh pemain utama serta dapat dimasuki oleh teknologi dan pemain baru.Dalam upaya untuk memasuki pasar baru yang menjanjikan Perseroan berencana untuk mempertimbangkan semua opsi yang ada termasuk membangun, membeli dan bermitra.

"Perseroan berambisi untuk menjadi pemain TMT terkemuka di sektor digital,” tegasnya.

Sayangnya, Meiliana enggan membuka strategi lebih lanjut untuk mewujudkan ambisi tersebut.

“Kami belum bisa buka soal belanja modal karena masih dalam perencanaan. Kita fokus pada efisiensi dan mengeluarkan bisnis yang tak menguntungkan dari portofolio. Misalnya, ponsel merek Skybee tak dikembangkan karena kalah bersaing dengan produk branded yang bermain di pasar sama. Kita harapkan pada tahun ini perseroan masih bisa mendapatkan pertumbuhan,” jelasnya.

Presiden Direktur  Skybee Pontus Sonnerstedt mengungkapkan, perseroan memiliki salah satu produk andalan yakni layanan music streaming Guvera dari Australia.

“Kita bermitra dengan Guvera untuk membawa layanan ini ke Indonesia mulai Februari lalu. Respons pasar lumayan bagus walau mitra baru dengan XL Axiata,” katanya.

Pontus sendiri dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dicopot dari jabatannya. Mantan punggawa Yahoo! ini digantikan Sugiono Wiyono Sugialam yang selama ini dikenal sebagai dedengkot dari Grup Usaha Trikomsel.

Nama Kendro Hendra pun tak terlihat lagi di jajaran Komisaris Skybee untuk 2014-2016. Pria yang selama ini dikenal sebagai pendiri InTouch itu digantikan Hindrata Lengkey sebagai Presiden Komisaris. Sedangkan jajaran direksi lainnya adalah Juliana Julianti Samudro dan Meiliana Widjaja.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year