telkomsel halo

IPO Alibaba Berpotensi Cetar Membahana

09:24:59 | 08 May 2014
IPO Alibaba Berpotensi Cetar Membahana
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Aksi Initial Public Offering (IPO) yang digelar Raksasa internet Tiongkok, Alibaba, di bursa  Amerika Serikat, diperkirakan akan cetar membahana.

Seperti dikutip dari Reuters, kemarin, perseroan telah memberikan dokumen ke otoritas bursa Amerika Serikat dan membidik dana segar US$1 miliar.  

Para pengamat memperkirakan Alibaba bisa melebihi penjualan saham Facebook. Padahal, sejauh ini masih belum jelas juga saham itu akan dilepas ke Bursa Nasdaq atau Bursa New York.

Dalam sembilan bulan terakhir hingga Desember 2013 lalu, Alibaba mencatat pemasukan sebesar  US$6,5 miliar dengan laba kotor sebesar US$2,9 miliar.

Nilai total barang yang terjual lewat Alibaba tahun lalu lebih besar dibanding nilai gabungan yang terjual di Amazon dan eBay.

Alibaba Group Holding Ltd memang menguasai 80% seluruh perdagangan online di Tiongkok. Perusahaan asal negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia itu diprediksi dapat mencetak pendapatan hingga lebih dari US$ 15 miliar.

Sebagian besar pendapatan IPO Alibaba akan mengalir ke Yahoo Inc yang membeli 40% sahamnya pada 2005 seharga US$ 1 miliar. Alibaba juga harus menjual lebih dari sepertiga sahamnya sebesar 22,6% melalui IPO tersebut.

Setelah menggelar IPO di AS, perusahaan  berencana untuk menjual sejumlah saham barunya, guna menutupi dana akibat serangkaian akuisisi yang dilakukannya.

Alibaba didaulat akan menjadi perusahaan Tiongkok terbesar yang mendaftarkan sahamnya di AS maupun di Bursa Saham New York atau Nasdaq.

Para analis juga mengestimasi pangsa pasar Alibaba dapat meningkat hingga mencapai lebih dari US$ 200 miliar. Sejauh ini, Alibaba mengelola lebih  231 juta pengguna aktif di tiga pasar online unggulan di Tiongkok pada 2013.
  
Sebelumnya, salah satu perusahaan asal Tiongkok, Weibo, juga mencatatkan sahamnya di Nasdaq New York. Sayangnya respons pasar tak begitu menggembirakan. Permintaan terhadap penawaran saham perdananya di bawah perkiraan yakni US$286 juta.

Saham dihargakan pada tingkat bawah perkiraan karena saat ini Weibo tidak mencatat keuntungan. Jumlah pemakai aktif media sosial ini menurun sejak penyensoran diperkuat terhadap perbincangan online tahun lalu di Tiongkok.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year