telkomsel halo

Telkomsel dan XL Diprediksi Bersaing Keras di Digital Services

12:50:39 | 11 Apr 2014
Telkomsel dan XL Diprediksi Bersaing Keras di Digital Services
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Dua operator lapis satu di tanah air, Telkomsel dan XL, diprediksi akan bersaing keras memperebutkan kue dari bisnis digital yang bisa menembus Rp 10 triliun pada 2015 nanti.

Pasalnya, XL sudah memberikan sinyal tak mau menjadi anak bawang di bisnis digital. Sejak membentuk Direktorat Digital Services pada 2011 lalu, anak usaha Axiata ini berani membidik 30% dari nilai Rp 10 triliun akan dikuasainya.

Telkomsel  pun tak tinggal diam. Direktur Utama Telkomsel Alex  J Sinaga telah menegaskan, perseroan terus ingin memimpin pertumbuhan industri seluler tanah air dengan mengandalkan bisnis digital sebagai salah satu pilar pengungkit kinerja.

"Telkomsel tahun ini tetap membidik kinerja triple double digit growth yakni di revenue, net margin, dan EBITDA. Salah satunya dengan meningkatkan pelanggan data dan bermain di bisnis digital,"  katanya kepada IndoTelko, kemarin.

Diungkapkannya, pada 2013 layanan data dan digital di Telkomsel berkontribusi sebesar 20% terhadap total pendapatan.Pada 2015, sejalan dengan pertumbuhan data, targetnya diharapkan mencapai 33%. "Kalau tahun ini targetnya di kisaran 20%-33%,"jelasnya.  

Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Marina Kacaribu menambahkan produk Digital Lifestyle Telkomsel terdiri atas sejumlah produk, antara lain Langit Musik, Video 500, Dunia Games, TemanDev, dan Zona Seru.

"Konten digital akan selalu disukai oleh pengguna telepon seluler. Sebab, orang tetap membutuhkan unsur hiburan dalam ponsel yang kini juga digunakan untuk menunjang pekerjaan," katanya.

Dijelaskannya, untuk memacu konten digital, Telkomsel memilih menggandeng pengembang aplikasi dan game lokal. Strategi ini diyakini mampu mendorong peningkatkan trafik data karena pertumbuhan aplikasi dan game buatan pengembang lokal cukup baik.

Game dan aplikasi ditawarkan lewat layanan Digital Lifestyle Telkomsel dan U-Store milik Telkom, yang merupakan induk usaha Telkomsel. Khusus untuk U-Store, toko online tersebut masih terbatas bagi pengguna perangkat berbasis Android.

Saat ini sudah ada sebanyak 75 pengembang lokal bermitra dengan Telkomsel.  Kebanyakan hasil karyanya aplikasi dan game.  Tahun ini diharapkan jumlah pengembang yang bergabung mencapai dua kali lipat.  

Program yang dibuat Telkomsel untuk menggandeng pengembang lokal yaitu Telkomsel Mobile Application Developer, yang disingkat TemanDev. Melalui TemanDev, pengembang dapat menggunakan application protocol interface (API) Telkomsel, antara lain untuk pemotongan pulsa dan iklan mobile.

Model bisnis yang diterapkan Telkomsel dengan pengembang adalah sistem bagi hasil. "erjanjian bagi hasil dengan tiap pengembang berbeda-beda, bergantung pada persetujuan. Porsi pengembang jumlahnya lebih banyak," katanya.

General Manager Portal and Social Media Telkomsel Trio Yamad G. Lumbantoruan menambahkan, salah satu konten yang disukai pelanggan adalah Video 500.

Konten ini bisa menentukan pengoperasian sesuai dengan akses jaringan. Misalnya, diakses di jaringan 2G, akan melakukan kompresi secara otomatis. "Konten video ini adalah masa depan karena nanti  orang akan terbiasa menonton melalui perangkat bergerak," pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year