JAKARTA (IndoTelko) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana mencari utang dalam bentuk valuta asing guna melakukan refinancing terhadap utang yang jatuh tempo tahun ini.
Perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4) menyatakan berniat menerbitkan notes dollar AS senilai US$ 500 juta.
Surat utang berdenominasi dollar AS itu akan diterbitkan melalui anak usahanya, TBG Global Pte. Ltd. Hasil penerbitan notes itu nantinya akan dipinjamkan ke anak usaha, Tower Bersama Singapore Pte Ltd (TBS).
Beriktunya, TBS akan menyalurkan pinjaman antar perusahaan kepada TBIG. Adapun, penerbitan notes ini akan dijamin penuh oleh TBIG. Manajemen TBIG akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi utang yang jatuh tempo tahun ini.
Layaknya utang valas dari sejumlah kreditur berdasarkan debt programme agreement atau obligasi berkelanjutan tahap I-2013. Selanjutnya, perseroan juga berniat melakukan percepatan pembayaran utang. Atau membiayai rencana ekspansi usaha di masa mendatang dan menunjang pendanaan secara umum.
Pada tahun 2010 silam, TBIG telah menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi dengan plafon US$ 2 miliar atau lebih dari Rp 20 triliun.
Posisi di akhir 2013, total pinjaman yang telah ditarik sekitar Rp 8,9 triliun. Selain itu, perseroan pun memiliki utang dollar AS lain dalam bentuk obligasi senilai US$ 300 juta. Obligasi ini diterbitkan tahun lalu.
Beban bunga salah satu raksasa bisnis penyedia menara ini mencapai Rp 726,74 miliar di akhir tahun lalu. Angka ini jauh melesat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 467,48 miliar. Sedangkan, beban keuangan lainnya sebesar Rp 135,42 miliar.
Perseroan mencatatkan rugi kurs bersih hingga Rp 799,12 miliar. Padahal, di 2012, nilai kerugian hanya Rp 84,1 miliar.(ct)