telkomsel halo

MNC Sky Vision Incar Pertumbuhan Omzet 30%

10:04:58 | 04 Apr 2014
MNC Sky Vision Incar Pertumbuhan Omzet 30%
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) mengincar pertumbuhan omzet di 2013 sebesar 30% atau menjadi Rp 3,92 triliun. Pada 2012, emiten dengan kode saham MSKY ini memiliki pendapatan  Rp 3,01 triliun.

Perseroan pada 2013 menderita rugi bersih sebesar Rp 486,98 miliar dari periode 2012 yang sempat tercatat untung sebesar Rp 81,84 miliar. 

Direktur MNC Sky Vision, Efendy Budiman mengatakan, besarnya potensi pasar yang masih dapat dikembangkan ditambah dengan banyaknya momentum yang dapat dijadikan akselerasi pendapatan pada tahun ini, menjadi salah satu dasar rencana pertumbuhan perseroan. 

"Pasar masih memungkinkan kita tumbuh 30% dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya, kemarin.
Diungkapkannya, untuk mendukung target yang diharapkan, perusahaan televisi berbayar ini berencana menaikkan harga sewa berlangganan sebesar 10% hingga 15%. Kenaikan ini akan dibebankan kepada pelanggan mulai bulan April tahun ini. 

Perusahaan yang terkenal dengan produk Indovision, Okevision plus Top Tv ini mengerek harga sewa dengan tujuan untuk menekan biaya operasional. Hal ini sejalan dengan kondisi rupiah yang semakin terdepresiasi.

Kenaikan harga ini akan membantu perseroan untuk menjaga margin laba sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (EBITDA) berada di kisaran 40% hingga 42% tahun ini. Pada tahun 2013, MNC Sky mencatat EBITDA sebesar Rp 1,21 triliun, meningkat 21% secara year on year dengan margin EBITDA sebesar 40%. 

Perseroan siap menyuntikkan dana belanja modal sebesar US$ 60 juta hingga US$ 80 juta dimana sumber dana berasal  dari  pinjaman perbankan yang telah didapatkan pada tahun lalu ditambah dengan kas internal. 

Pada tahun 2013 lalu perseroan telah mendapatkan fasilitas pinjaman senilai US$ 250 juta dari sindikasi perbankan yang dimotori oleh Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank, dengan tingkat suku bunga Libor + 4,25%. 

Sekitar 80% dari dana belanja modal akan digunakan untuk pembelian box dan decoder. Sedangkan 20%  sisanya akan dialokasikan untuk maintanance, upgrade system, memperbarui license.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year