telkomsel halo

Telkomsel Optimistis Masih Pimpin Pertumbuhan Industri

07:56:05 | 02 Apr 2014
Telkomsel Optimistis Masih Pimpin Pertumbuhan Industri
Alex J Sinaga (Dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – Penguasa seluler nasional, Telkomsel, optimistis masih bisa memimpin pertumbuhan industri seluler nasional di tahun kuda yang penuh dengan tantangan makro ekonomi.

“Kami optimistis masih bisa memimpin pasar seperti yang dilakukan dua tahun belakangan ini. Tahun ini prediksinya pertumbuhan 5%-7%, tetapi kami optimistis kita bisa dobel digit,” ungkap Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga, kemarin.

Pria yang akrab disapa AJS ini optimistis hingga akhir 2014 anak usaha Telkom ini memiliki 137 juta pelanggan. Tahun lalu, Telkomsel berhasil menambah pelanggan baru sebanyak 6,4 juta, sehingga jumlah pelanggan hingga akhir 2013 sebanyak 131,5 juta pelanggan.

Diprediksinya, hingga kuartal I-2014 Telkomsel bisa  mendapatkan pertumbuhan  pendapatan dan laba bersih di kisaran 10%dibandingkan periode sama tahun lalu.”Kita percaya tahun ini bisa kembali memimpin pertumbuhan industri yang  katanya hanya bermain di kisaran 5%-7%,” katanya.

Berdasarkan catatan, penguasa seluler nasional ini berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 4,29 triliun selama kuartal pertama 2013 atau naik 23% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 3,5 triliun. 

Penopang keuntungan dari Telkomsel adalah pendapatan sebesar kuartal pertama 2013 sebesar Rp 13,9 triliun atau naik 13% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 12,29 triliun.

Kaji Obligasi.
Lebih lanjut AJS mengungkapkan, perseroan  tengah mengkaji menerbitkan obligasi senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,24 triliun guna memperkuat fundamental pemodalan di tahun 2014.

“Kami ada rencana mencari dana melalui penerbitan obligasi senilai US$ 200 juta di  kuartal II tahun ini. Kita sedang tunggu persetujuan dari induk usaha,Telkom, yang akan menggelar  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 4 April mendatang,” ungkapnya.

Dijelaskannya, aksi korporasi ini dilakukan karena perseroan ingin menambah pasokan valas  di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pasalnya,  sekitar 70% dari total belanja modal Telkomsel tahun ini menggunakan dolar AS.

Adapun total belanja modal perseroan mencapai  Rp 12 triliun – Rp 13 triliun pada 2014. Sekitar 65%-70% persen belanja modal akan dialokasikan untuk membangun infrasturktur 3G.Telkomsel telah memiliki 67 ribu BTS di seluruh wilayah Indonesia. Di tahun 2014 Telkomsel  merencanakan akan membangun sekitar 15 ribu BTS.

“Kami perlu melakukan lindung nilai (hedging) dengan membeli dolar AS sebanyak  US$ 100 juta per bulan. Dengan depresiasi rupiah sekarnag, kita  berencana membeli valas dua kali lipat dari angka tersebut untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar,” katanya.

Dalam laporan keuangan 2013, Telkomsel menyatakan memiliki utang dalam rupiah dan dollar AS. Di mata uang domestik nilainya Rp 12,62 triliun sedangkan sebesar mata uang asing US$ 1,68 miliar. Perseroan sepanjang 2013 melakukan pinjaman ke bank guna memenuhi modal kerja yakni sekitar Rp 970 miliar.

Telkomsel membukukan keuntungan sebesar  Rp 17,347 triliun  selama 2013 atau naik 10,4% dibandingkan 2012 senilai  Rp 15,715 triliun. Selama 2013, Telkomsel menyetorkan pajak kepada negara sebesar Rp10,8 triliun atau naik 10% dibandingkan dengan 2012.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year