telkomsel halo

Tower Bersama Siap Caplok Mitratel

9:52:15 | 19 Jul 2013
Tower Bersama Siap Caplok Mitratel
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengaku telah siap untuk mengakuisisi anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang bergerak di bisnis penyedian menara,  PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

"Kami sudah siap dan banyak berdoa untuk bisa mendapatkan Mitratel. Awal Juli 2013, kami sudah memasukkan proposal ke Telkom untuk membeli Mitratel. Kita tunjuk UBS Securities sebagai penasihat keuangan untuk tender pembelian Mitratel," ungkap Presiden Direktur Tower Bersama Herman Setya Budi di Jakarta, Kemarin.

Dikatakannya, aksi membeli Mitratel ini bagian dari strategi perseroan untuk menumbuhkan asset secara anorganik karena Mitratel memiliki tiga ribu menara diluar kontrak yang sudah pasti dari Telkom Group.

"Kita berdoa dapat Mitratel karena ini akan signifikan menaikkan value perusahaan. Masalah konsep akuisisi yang diinginkan Telkom, kita lihat saja nanti dari dokumen tender," jelasnya.

Mitratel sejak 2011 telah diwacanakan dibawa melantai ke bursa saham oleh Telkom. Namun, belakangan strategi untuk masuk bursa sepertinya berganti.Tadinya, Initial public offering (IPO) adalah pilihan utama. Namun, sekarang berkembang mengadopsi pola  backdoor listing dengan menggabungkan Mitratel ke perusahaan penyedia menara yang sudah tercatat di bursa saham

Praktik Backdoor listing biasanya saham dari satu perusahaan diambil alih oleh perusahaan yang telah tercatat di bursa saham sehingga secara tidak langsung menjadi bagian dari emiten yang tercatat di pasar modal.

Untuk menangani aksi korporasi ini Telkom sudah menunjuk Barclays Capital. Kabar beredar pemenang tender akan diumumkan pada September 2013.

Tiga Perusahaan
Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengungkapkan tiga perusahaan menara telah memasukkan proposal ke Telkom dalam rangka mengambilalih Mitratel. Ketiganya adalah  PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Solusi Tunas Prama Tbk (SUPR)

Dijelaskan Pria yang akrab disapa AY ini,  langkah pelepasan saham di Mitratel sebagai bagian dari strategi Telkom menata portofolio di bisnis infratstruktur.

Dalam memilih mitra untuk Mitratel nanti akan dicari investor yang memberikan value paling tinggi dengan memberikan kepastian dalam berusaha.
Mitratel memiliki aset tiga ribu menara dengan valuasi sekitar  3 triliun rupiah . Pada 2012, Mitratel memiliki pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun serta mencatat laba bersih sebesar Rp 305,007 miliar.

Blue Chips
Lebih lanjut Herman mengungkapkan, manajemen memiliki rencana besar yakni menjadikan Tower Bersama sebagai salah satu perusahaan bluechips di Indonesia.

“Konsentrasi manajemen sekarang menjadikan perusahaan ini sebagai bluechips. Jadi, kalau ada pemegang saham seperti Indosat melepas sahamnya, itu hak mereka. Kami di manajemen itu fokusnya membuat fundamental perseroan tumbuh positif,” katanya.

Dikatakannya, jika Indosat melepas 5% saham yang dimilikinya dan aturan mengijinkan Tower Bersama untuk membeli, bisa saja terjadi transaksi. “Kalau mau beli block sales sepertinya kami baru tahun depan dalam rangka buyback. Masalahnya itu boleh tidak sesuai aturan dan Indosat mau tidak di harga yang bukan premium,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Direktur & CEO Indosat Alexander Rusli menegaskan akan melepas 5%   saham Tower Bersama karena tak memberikan nilai strategis bagi perseroan.Indosat mendapatkan 5% saham Tower Bersama sebagai bagian dari kompensasi penjualan 2.500 menara ke perusahaan penyedia menara itu.    

Tower Bersama tengah berencana melakukan buyback  sebanyak-banyaknya 5%  dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh, tepatnya 239,8 juta saham. Pelaksanaan buyback akan dilakukan per 25 Juli 2013 sampai dengan 24 Januari 2015 atau memakan rentang waktu 18 bulan.

Perseroan akan menyiapkan dana internal sebanyak-banyaknya Rp  1,44 triliun dalam proses buyback ini. Jika buyback terlaksana perseroan akan mengeluarkan dana sebesar Rp 80 miliar per bulan, sementara EBITDA yang dimiliki di kisaran Rp 200 miliar per bulan.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year