telkomsel halo

Migrasi Blok 3G Tak Berhenti Jelang Ramadan

12:24:34 | 02 Jul 2013
Migrasi Blok 3G Tak Berhenti Jelang Ramadan
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjamin proses migrasi blok 3G di frekuensi 2,1 GHz tak akan berhenti jelang Ramadan karena perkembangannya baru 20% dari target.

“Tidak akan ada penangguhan untuk proses migrasi blok 3G. semakin ditunda bisa menjadi biaya tinggi bagi semua.  Puasa-lebaran jalan terus," tegas  Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto, kemarin.

Diungkapkannya, memasuki minggu ketujuh dari proses migrasi, baru mencapai 20% dari target terselesaikan. Pemerintah sendiri menargetkan enam bulan sejak aturan tata ulang dikeluarkan pada Mei 2013, pekerjaan harus selesai.
 
Dalam catatanya, hingga saat ini operator Tri sudah retuning di 12 provinsi yaitu Aceh, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.

Axis menyelesaikan retuning di 3 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur. Sementara itu yang masih berlangsung di Bali, NTB, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sedangkan yang belum mulai di Sumatera Utara, Aceh, DIY, dan Kepulauan Riau.
 
Indosat retuning sudah dilakukan di 5 provinsi yaitu d 5 Aceh, Lampung, Kaltim, Bengkulu dan Jambi, yang sedang berlangsung di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.

Sementara itu Telkomsel telah menggunakan blok ketiganya di Aceh Lampung, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Sedabgkan masih 18 provinsi yang belum dihidupkan.

XL juga telah menghidupkan blok ketiganya  di 14 provinsi, seperti Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, NTB, Maluku, Kalimantan Timur, Jambi, dan Lampung dan masih ada 6 provinsi lainnya yang belum pindah.

“Kami estimasi saat  Idul Fitri, prosesnya sudah menembus  30%. Kita optimistis saat Lebaran layanan operator tak akan terganggu karena biasanya jaringan diperkuat dengan menambah kapasitas melalui perangkat tambahan seperti mobile BTS/combat," jelasnya.
 
Rawan Interferensi  
Lebih lanjut Gatot mengungkapkan, dalam proses migrasi memang ditemukan beberapa area yang dilaporkan Axis masih rawan interferensi dari PCS 1900 milik Smart Telecom. Area tersebut adalah Bali, Bekasi, Sidoarjo, Batam, dan Lombok.

"Khusus untuk penanganan kasus interferensi, sejauh ini kami sudah panggil kedua belah pihak dan Balmon (Balai monitoring) untuk penanganan secara hati-hati," katanya.

Dijelaskannya, dalam melihat interferensi, Balmon memastikan dulu  jenis perangkat yang digunakan oleh Smart Telecom. “Jika yang digunakan tipe BS 8900 itu tak perlu filter lagi. Kuncinya menyelesaikan interferensi ini di koordinasi. Misalnya, Axis juga harus mau mengubah pointing-nya,” katanya.  

Sebelumnya, Head of Corporate Communication Axis Telekom Anita Avianty mengatakan masih menunggu penyelesaian kendala interferensi di lokasi-lokasi tersebut, termasuk kendala yang sama saat melakukan pre-migrasi di area Jabodetabek.

“Kita tidak mau migrasi ini mengorbankan kualitas layanan. Tujuan awal ini kan untuk meningkatkan kualitas layanan,” tegasnya.

Sedangkan Presiden Direktur & Chief Executive Officer Indosat Alexander Rusli tengah menimbang   menghentikan sementara kegiatan modernisasi untuk menghindari risiko gangguan layanan, karena adanya kenaikan trafik layanan selama Ramadan dan Lebaran.

"Menjelang Idul Fitri, biasanya ada peningkatan trafik layanan telekomunikasi. Untuk itu, sebaiknya modernisasi dihentikan sementara. Kami akan mulai lagi di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Agustus," kata Alex.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year