telkomsel halo

Telkomsel Kaji Implementasi E-GSM

9:17:08 | 29 Jun 2013
Telkomsel Kaji Implementasi E-GSM
Alex J Sinaga (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) - Penguasa seluler nasional, Telkomsel, tengah mengaji untuk mengimplementasikan Extended GSM (E-GSM) di frekuensi 850 MHz yang selama ini ditempati oleh unit usaha Fixed Wireless Access (FWA) Telkom, Flexi.

"Memang ada wacana untuk menjalankan E-GSM di 850 MHz memanfaatkan frekuensi milik Flexi, terutama di kawasan Indonesia Timur untuk 3G,"  ungkap Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga dalam pesan singkatnya kepada IndoTelko, Sabtu (29/6).

E-GSM dalam istilah teknis adalah memanfaatkan teknologi GSM di rentang band 900 MHz.Biasanya menambah lebar frekuensi 10 MHz ini memanfaatkan rentang 880 - 890 MHz dan 925 - 935 MHz.

Diungkapkan Pria yang akrab disapa AJS  ini, Flexi  memiliki lebar pita sekitar 5 MHz di  850 MHz, ditambah dengan frekuensi milik Telkomsel di 900 MHz maka E-GSM bisa memanfaatkan lebar pita sekitar 5 Mhz hingga 7,5 MHz. "Kita nanti ajukan refarming juga di 900 MHz, sementara yang Flexi nanti  Telkom lakukan (refarming)," katanya.

Menurutnya, rentang frekuensi 900 MHz cocok untuk kawasan timur dan lebih efektif karena jangkauannya jauh dan luas. "Jika menjalankan 3G di 900 MHz itu unggul pada daya penetrasi, tetapi kalau bicara ketebalan kapasitas tentu di 2,1 GHz. Untuk kondisi Indonesia timur dimana tiap kilometer kepadatan penduduknya cuma satu banding tiga, rasanya dari sisi investasi lebih efisien menggunakan 900 MHz," jelasnya.

Sekadar catatan, Telkomsel selama ini  beroperasi di spektrum 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2,1 GHz.Tahun ini Telkomsel membangun 15.000 base transceiver station (BTS) dengan dukungan belanja modal sekitar Rp 10 triliun.

Sebanyak 7.500 BTS telah dibangun hingga semester I-2103. Alhasil total BTS yang dimiliki  62.000 site terdiri 21 ribu 3G dan 41 ribu 2G. Sekitar 21 ribu node B untuk BTS 3G yang tersebar dari Sumatera hingga wilayah timur Indonesia dengan total bandwidth internet 37.7 Gbps.

Lebih lanjut AJS mengatakan Telkomsel lebih memilih untuk memperkuat jaringan 3G dengan komposisi yang jauh lebih besar dibanding 2G mulai tahun ini hingga 2015. "Komposisi pembangunan 3G akan terus bertambah tiap tahun dari 80%, 90%, dan 100%," jelasnya.

Diungkapkannya, pengguna 3G mengalami pertumbuhan pesat yakni 42% setiap tahunnya walaupun saat ini baru 30% komposisi penggunanya dari total pelanggan Telkomsel.

"Pengguna 2G ada pertumbuhan tapi cuma 9%. Sementara 3G pesat. Harapan kami sampai 2015 BTS 2G yang dibangun masih cukup untuk pengguna 2G. Lagipula, pengguna 2G nanti akan migrasi juga ke 3G karena harga smartphone kian murah dan semua 3G. Kami prediksi, 2G akan tamat riwayatnya di 2023," jelasnya.

Sebelumnya, President Director & CEO Alexander Rusli juga mengungkapkan lebih memilih menjalankan E-GSM di frekuensi 850  MHz yang ditempati layanan FWA, StarOne,  karena alotnnya konsolidasi antar pemain di frekuensi tersebut.

"Kami di Indosat tidak pernah maksimal memanfaatkan frekuensi 850 MHz karena sebagian digunakan sebagai guardband layanan GSM. Posisi kami menunggu perkembangan saja atau menjalankan E-GSM," jelasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year