telkomsel halo

Manajemen Bakrie Telecom Dikabarkan Dirombak?

16:16:04 | 07 Feb 2013
Manajemen Bakrie Telecom Dikabarkan Dirombak?
Jajaran Direksi Bakrie Telecom (DOK)
JAKARTA (indotelko) –  PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dikabarkan merombak susunan direksinya guna menghadapi persaingan ke depan di bisnis seluler.

Sumber IndoTelko mengungkapkan, dalam perubahan manajemen itu jabatan Presiden Direktur dan CEO yang selama ini dipegang oleh Anindya N Bakrie dipisah.

Wakil Direktur Utama Bidang Keuangan Bakrie Telecom Jastiro Abi dikabarkan memegang tampuk CEO, sementara Anindya tetap sebagai Presiden Direktur.

Sementara itu Rakhmat Junaedi yang selama ini  menduduki jabatan Direktur Corporate Service bergeser menjadi Advisor di Board Of Director.
 
Sedangkan jajaran direksi lain masih tetap di posisinya seperti Amit Bose sebagai Wakil Direktur Utama Bidang Pemasaran dan Imanudin Putra sebagai Wakil Direktur Utama Bidang SDM.

“Pengumuman perubahan dilakukan Senin (4/2) lalu.Rencananya akan ada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk pengukuhan perubahan. Coba lihat saja status anak-anak BTEL di social media. Ramai sekali itu, masa Anda tidak tahu,” kata sumber tersebut.

Jastiro Abi kala dikonfirmasi tentang kabar beredar tersebut mengakui memang ada perubahan di jajaran manajemen Bakrie Telecom.

“Memang ada perubahan, saya menjadi CEO. Ini hanya agar memudahkan operasional sehari-hari. Kita kan sedang rekonsiliasi terus. Perkembangan selanjutnya nanti diinformasikan,” katanya, Rabu (6/2) malam.

Rakhmat Junaedi kala dikonfirmasi enggan memberikan komentar banyak. “Nanti sajalah kalau sudah ada pengumuman resmi,” kata Pria yang akrab dipanggil RJ itu.

Untuk diketahui, hingga triwulan III-2012 pemilik merek esia ini masih kepayahan dari sisi keuangan. Hingga September 2012, Bakrie Telecom mencatat rugi bersih  sebesar Rp 988,3 miliar.

Kerugian tersebut terutama disebabkan oleh depresiasi nilai rupiah yang mempengaruhi nilai kewajiban perseroan  dalam mata uang asing, termasuk beban bunganya.
 
Saham perseroan pada awal September 2012 sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena telat membayar utang obligasi jatuh tempo sebesar Rp 650 miliar.

Bakrie Telecom sebenarnya tak diam dengan kesulitan keuangan yang dihadapinya.  Pada Maret 2012, Bakrie Telecom  mengakuisisi Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) dengan cara tukar guling. Sebesar 35% saham STI akan ditukar dengan saham Bakrie Telecom.Dalam waktu 3 tahun ke depan, perseroan  dimungkinkan untuk menambah kepemilikan sahamnya di STI hingga 100%. Tak hanya itu, pada tahun ini Bakrie Telecom menyiapkan  belanja modal  sebesar  US$ 30 juta guna menggeber jasa data.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year