telkomsel halo

Pomelo disuntik dana segar US$52 juta

11:46:00 | 14 Sep 2019
Pomelo disuntik dana segar US$52 juta
JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan fesyen omnichannel, Pomelo, mengumumkan bahwa perusahaan telah meraih pendanaan sebesar US$52 juta dari Central Group, Provident Growth Fund, InterVest Star SEA Growth Fund, Andre Hoffman, Toivo Annus, Lombard Private Equity, Ambient Sound Investments OU dan The Luxembourg Company Deverel, menjadikan Pomelo sebagai startup Thailand pertama yang memperoleh pendanaan Seri C.

Pomelo melakukan ekspansi ke Hong Kong dan Malaysia setelah memperoleh pendanaan sebesar US$19 juta dalam putaran Seri B pada bulan November 2017. 

Pomelo berhasil meningkatkan nilai Gross Merchandise Volume (GMV) sebesar tujuh kali lipat, meluncurkan delapan toko di Thailand dan membuka toko utama di jantung distrik perbelanjaan Orchard Road di Singapura. Pomelo telah memperluas penawaran produknya dengan meluncurkan berbagai kategori terbaru seperti Purpose, koleksi pakaian ramah lingkungan, Pomelo Man yang merupakan label Pomelo untuk pakaian pria, dan kosmetik BEET.

“Pomelo berada dalam posisi yang unik karena memiliki model bisnis yang terintegrasi secara vertikal dan kemampuan teknis yang inovatif. Kami yakin Pomelo akan memimpin industri fesyen di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya,” ujar Founding Partner, Provident Growth Fund Michael Aw. 

Dengan memanfaatkan teknologi untuk fesyen, Pomelo telah membuktikan dirinya sebagai perintis dalam fesyen omnichannel sejak diluncurkan pada tahun 2013. Pomelo terus berupaya untuk melakukan inovasi dan menanggapi kebutuhan pelanggan. Pomelo telah menerima hampir 30% pesanan melalui saluran Pomelo Pick-Up yang memungkinkan pelanggan untuk mencoba pakaian sebelum membeli.

“Pomelo lebih dari sekedar merek fesyen online. Kami melakukan inovasi untuk menciptakan produk yang lebih baik, melayani pelanggan dengan lebih baik, dan memaksimalkan produktivitas dan efisiensi omnichannel,” ujar CEO Pomelo David Jou.

Co-founder, Pomelo Casey Liang, mengatakan teknologi selalu menjadi fokus besar perseroan dimana akan menggunakan big data dan AI untuk harga dan desain, serta personalisasi eCommerce. 

"Kami ingin mengintegrasikan pengalaman omnichannel lebih dalam dengan menghubungkan Pomelo dan pelanggan melalui teknologi stack. Selain itu, kami ingin memperluas platform otomatisasi rantai pasokan kami,"katanya.

Sektor e-commerce kian berkembang dan penjualan e-commerce Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh mencapai US$88 miliar pada tahun 2025.

Saat ini Pomelo telah mengumpulkan lebih dari US$83 juta dari investor terkemuka secara global, termasuk JD, Start Today Ventures dan Jungle Ventures yang telah berpartisipasi dalam putaran pendanaan sebelumnya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year