telkomsel halo

Bayar BHP lebih tinggi ketimbang Smartfren, ini reaksi Telkomsel

09:55:23 | 24 Okt 2017
Bayar BHP lebih tinggi ketimbang Smartfren, ini reaksi Telkomsel
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menetapkan Telkomsel sebagai pemenang lelang 30 MHz frekuensi 2,3 GHz.

Telkomsel menawar 30 MHz frekuensi 2,3 GHz senilai Rp1,007,483 triliun. Artinya, agar bisa memanfaatkan tambahan 30 MHz di 2,3 GHz, Telkomsel harus membayar dua kali upfront fee dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi dari harga Rp 1,007 triliun, totalnya sekitar Rp 3,021 triliun.

Angka ini melesat dibandingkan harga penawaran yang dibuka Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yakni Rp 366,720 miliar. Kominfo sendiri menentukan harga penawaran berdasarkan BHP yang dibayar Smart Telecom untuk 30 MHz di pita 2,3 GHz. (Baca: Telkomsel di 2,3 GHz)

Lantas bagaimana reaksi Telkomsel atas ketimpangan dalam pembayaran BHP nantinya dengan Smart Telecom?

“Kalau soal BHP operator lain, itu domain dari pemerintah. Kita ikuti saja maunya pemerintah,” ungkap Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.

Asal tahu saja, jika melihat kebelakang kala tender 3G dilakukan di frekuensi 2,1 GHz beberapa tahun lalu, Natrindo Telepon Selular (NTS) terkoreksi pembayaran BHP frekuensi setelah lelang usai digelar.

"Jika melihat hasil tender dimana naiknya diatas dua kali lipat dari harga penawaran, sewajarnya diterapkan price taking policy bagi Smartfren. Soalnya Telkomsel dan Smartfren itu kan seluler dengan jangkauan nasional. Jika tidak diterapkan price taking policy, maka ada perlakuan berbeda antara Telkomsel dan Smartfren oleh Kominfo," ungkap Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, beberapa waktu lalu.  

Sekjen Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB (PIKERTI-ITB) M Ridwan Effendi menyetujui jika Smart Telecom menjadi price taker untuk BHP di 2,3 GHz. "Sewajarnya BHP Smartfren menyesuaikan dengan pemenang lelang. Kita sudah ada presedn saat Natrindo Telepon Selular (NTS) untuk 2,1 GHz. Saat itu NTS sudah ada frekuensi 2,1 GHz, tetapi harus bayar BHP sama dengan harga lelang sekitar Rp 160 miliar," katanya.

Secara terpisah, PLT Kepala Humas Kominfo Noor Iza menyatakan BHP dari Smart Telecom pasca lelang 2,3 GHz yang dimenangkan Telkomsel. "Ndaklah, stand still," tukasnya. (Baca: Harga Frekuensi)

Koordinasi
Lebih lanjut Ririek mengatakan, Telkomsel akan berkoordinasi dengan Smartfren terkait penggunaan 30 MHz yang didapatnya di 2,3 GHz. “Kita ingin bulan depan akan deploy untuk 4G di 2,3 GHz. Nanti kita akan koordinasi dengan Smart Telecom, biar gak ada interferensi,” katanya.

Asal tahu saja, dengan diumumkannya Telkomsel sebagai pemenang lelang spektrum frekuensi 2,3 GHz, komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Telkomsel menjadi sebagai berikut: frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHZ, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz, frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, dan frekuensi 800 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year