JAKARTA (IndoTelko) - Di tengah upaya percepatan transformasi digital dan meningkatnya kompleksitas ekosistem teknologi informasi (TI), sebetulnya mayoritas perusahaan sudah mengadopsi AI.
Dalam laporan terbarunya berjudul The State of AI in 2025: Agents, Innovvation, and Transformation, biro konsultasi manajemen global McKinsey menyebut 70% perusahaan di dunia telah mengadopsi AI.
Begitu juga dengan cloud. Berdasarkan perhitungan IDC, lebih dari 90% aplikasi yang baru dikembangkan pada 2028 diperkirakan akan mendukung multi-cloud. Masalahnya, yang dibutuhkan bukan sekadar mempercepat adopsi cloud dan AI, melainkan juga memanfaatkan solusi yang mampu mempermudah tata kelola, hemat dari sisi biaya, dan tangguh dalam menjaga keamanan data.
Dalam seminar Beyond IT Struggles: Your Cloud Breaktrough Starts Here, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), Jip Ivan Sutanto mengungkapkan, kalau melihat data, perusahaan yang mengadopsi cloud dan AI sudah marak, tetapi yang mengadopsi cloud dan AI dengan kemampuan menyederhanakan kompleksitas jaringan, menekan biaya, dan aman masih terhitung sedikit.
Ia menyebut setidaknya ada dua solusi strategis keluaran Microsoft yang memenuhi tiga kriteria tersebut. Dua solusi yang dimaksud, antara lain Microsoft Azure Landing Zone dan Microsoft Sentinel. Microsoft Azure Landing Zone, atau sering disingkat menjadi Microsoft ALZ, merupakan fondasi infrastruktur cloud yang aman, terstruktur, dan skalabel bagi beban kerja (workload) berat.
Sementara, Cloud Product Specialist Multipolar Technology, Deni Teguh Triyanto, menjelaskan, Microsoft ALZ memberikan panduan menyeluruh tentang desain arsitektur cloud yang sesuai dengan best practiceMicrosoft Adoption Framework; standardisasi kebijakan keamanan, jaringan, identitas, dan manajemen sumber daya; penerapan otomatisasi agar proses penerapan lebih cepat, konsisten, dan minim kesalahan; serta kepatuhan terhadap standar industri seperti ISO 27001, GDPR, dan HIPAA.
Ia menegaskan, dengan Microsoft ALZ, perusahaan dapat mempercepat transformasi digital tanpa harus kehilangan kendali atas tata kelola dan keamanan datanya. Lingkungan ini juga mendukung pengembangan solusi berbasis AI dan data analyticssecara efisien—seperti VisionAnalytics, solusi dari Multipolar Technology—karena sudah didukung infrastruktur yang aman, menyediakan performa tinggi, dan kapasitas yang dapat ditingkatkan atau diturunkan secara elastis sesuai kebutuhan bisnis.
Kemudian, Microsoft Sentinel sebagai lini penjaga siber. Product Manager-IT Security Section Head Multipolar Technology, Ignasius Oky Yoewono, SIEM memaparkan, ketika data dan aplikasi berpindah ke cloud, ancaman siber juga berkembang semakin kompleks. “Microsoft Sentinel hadir sebagai platform layanan berbasis cloud yang menggunakan AI dan machine learning(ML) untuk melindungi, mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi ancaman yang ada di cloudmaupun on-premises secara near-real-time,” jelasnya.
Solusi ini memungkinkan perusahaan memperoleh perlindungan komprehensif dengan kemampuan SecOps terintegrasi, memanfaatkan AI untuk mengantisipasi dan menghentikan penyerangan, serta mengoptimalkan cakupan datalake terpadu yang hemat biaya. Dengan Microsoft Sentinel, keamanan tidak lagi reaktif, tetapi proaktif—mendeteksi dan menanggapi ancaman sebelum menimbulkan kerugian.
Ditambahkan Jip Ivan, menggabungkan Microsoft ALZ dengan Microsoft Sentinel memberikan nilai strategis yang signifikan bagi kinerja perusahaan. “Menjadikan perusahaan tidak hanya membangun infrastruktur cloud yang efisien dan terkelola, tetapi juga memastikan perlindungan menyeluruh terhadap seluruh aset digital berbasis AI,” ujarnya. (mas)