JAKARTA (IndoTelko) - Penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, VIDA meluncurkan dua inisiatif strategis yakni Where’s The Fraud Hub, pusat literasi digital dan deteksi penipuan berbasis AI pertama di Indonesia, dan fitur terbaru dari VIDA App, yaitu Magic Scan, yang memungkinkan pengguna memindai, menyimpan, dan mengesahkan dokumen dengan tanda tangan digital yang legally binding langsung dalam satu aplikasi tersebut.
Kedua inisiatif ini hadir sebagai langkah konkret VIDA dalam memperkuat ekosistem keamanan digital nasional, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen dari ancaman fraud AI yang kian marak.
Peluncuran ini didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Bank Indonesia yang saat ini peduli terhadap perlindungan konsumen dari bahaya fraud AI. Acara ini dihadiri oleh Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Teguh Arifiyadi, Ketua Umum Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja, dan perwakilan industri dari Tokocrypto di Jakarta pada Kamis (24/7). Kolaborasi lintas sektor yang menandai langkah bersama dalam melawan kejahatan fraud AI di Tanah Air.
Dikatakan Founder & Group CEO VIDA, Niki Luhur, penipuan berbasis AI bukan lagi bayang-bayang masa depan, melainkan ancaman nyata yang tengah kita hadapi. "Kami percaya bahwa edukasi dan solusi harus hadir secara sinergi. Melalui literasi Where's The Fraud Hub, VIDA menyediakan wawasan real-time, analisis tren, dan literasi publik untuk melindungi identitas digital masyarakat. Sebagai pelengkap, kami juga hadirkan solusi fitur terbaru Magic Scan dalam VIDA App, yang memberikan kemudahan, kenyaman dan keamanan dimulai scan/ pindai dokumen, penyimpanan dan tanda tangan digital yang legally binding dalam aplikasi tersebut,” ujarnya.
Where's The Fraud Hub (https://vida.id/id/wheresthefraud) adalah inisiatif nasional yang menyediakan: