Document Knowledge-bench (DK-bench) untuk memudahkan perbandingan model AI yang sudah disetel dengan baik pada data pribadi yang relevan dengan kinerja model dasar yang tidak disetel.
Semakin banyak perusahaan yang mencari solusi AI yang memprioritaskan akurasi dan keamanan data, sekaligus menjaga biaya dan kerumitan serendah mungkin. Red Hat AI InstructLab yang digunakan sebagai layanan di IBM Cloud dirancang untuk menyederhanakan, menskalakan, dan membantu meningkatkan jejak keamanan untuk pelatihan dan penerapan model AI. Dengan menyederhanakan penyetelan model InstructLab, organisasi bisa membangun model yang lebih efisien yang disesuaikan dengan kebutuhan unik organisasi dan tetap memegang kendali atas data mereka.
AI adalah peluang transformatif yang mendefinisikan kembali cara perusahaan beroperasi dan bersaing. Untuk mendukung organisasi di lanskap yang dinamis ini, Red Hat kini menawarkan kelas pelatihan online AI Foundations tanpa biaya.
Red Hat menyediakan dua sertifikat pembelajaran AI yang dirancang untuk para pemimpin senior yang sudah berpengalaman, maupun para pemula di bidang AI, yang membantu mengedukasi pengguna di semua tingkatan mengenai bagaimana AI dapat membantu mentransformasi operasi bisnis, memudahkan pembuatan keputusan, dan mendorong inovasi. Pelatihan AI Foundation memandu pengguna menerapkan pengetahuan ini saat memanfaatkan Red Hat AI.
Dikatakan Vice President dan General Manager, AI Business Unit, Red Hat, Joe Fernandes, Red Hat menyadari bahwa perusahaan akan membutuhkan cara untuk mengelola biaya yang meningkat dari penerapan AI generatif mereka, seiring dengan semakin banyaknya use case yang mereka hadirkan ke dalam produksi dan berjalan dalam skala besar.
"Mereka juga perlu mengatasi tantangan dalam mengintegrasikan model-model AI dengan data privat di perusahaan dan mampu menerapkan model-model tersebut di mana pun data mereka berada. Red Hat membantu perusahaan mengatasi tantangan tersebut dengan memungkinkan mereka memanfaatkan model-model yang lebih efisien, yang dibuat khusus dan dilatih dengan data mereka, dan memungkinkan inferensi yang fleksibel di lingkungan on-premise, di cloud, maupun di edge," ujarnya.
Sementara, Advanced Analytics and AI innovation manager, digital innovation, Airbus Helicopters, Régis Lesbarreres mengungkapkan, di awal perjalanan AInya, Airbus Helicopters ingin untuk mengintegrasikan AI ke dalam arsitektur yang sudah ada, mengurangi shadow IT, menyatukan para data scientist nya di bawah satu platform AI, dan mengoptimalkan biaya dalam skala besar.
"Dengan Red Hat OpenShift AI, kami dapat mencapai semua tujuan tersebut, yang berujung pada use case bisnis pertama kami untuk AI. Visi Red Hat untuk AI sejalan dengan tujuan bisnis kami dan memungkinkan kami untuk mencapainya dengan tetap menjaga fleksibilitas, aksesibilitas, dan transparansi,”jelasnya.
Sedangkan, Global Managing Partner, Hybrid Cloud and Data, IBM Consulting, Javier Olaizola Casin bercerita, bisnis semakin banyak mengaplikasikan AI untuk mentransformasi proses bisnis inti, dan mereka membutuhkan solusi AI yang fleksibel, hemat biaya, dan disesuaikan dengan data perusahaan yang tepercaya untuk memenuhi kebutuhan mereka yang unik.
"Red Hat menghadirkan konsistensi, keandalan, dan kecepatan yang dibutuhkan perusahaan untuk membangun dan menerapkan model dan aplikasi AI di semua skenario hybrid cloud. Menggabungkan keahlian IBM Consulting di domain kami, teknologi, dan industri, dengan teknologi Red Hat, kami membantu klien kami untuk meningkatkan ROI dari investasi teknologi mereka,” katanya.
Principal analyst, application modernization, ESG, Torsten Volks menambahkan, organisasi-organisasi terkemuka memanfaatkan pembuatan keputusan berbasis AI yang berpusat pada data di semua tim dan unit bisnis. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengembangkan, menerapkan, mengintegrasikan, menskalakan, dan mengatur kapabilitas berbasis AI di seluruh perusahaan dengan cepat dan hemat biaya, menjadi faktor penentu keberhasilan.
"Untuk membangun kemampuan ini dibutuhkan fondasi AI yang terbuka dan dapat diperluas, yang memastikan integrasi tanpa batas dengan sistem dan proses yang ada, kelincahan operasional dan tata kelola yang berkelanjutan. Memungkinkan staf dan pelanggan mendapatkan keuntungan dari kemampuan AI dengan lebih cepat dan dengan cara yang lebih komprehensif sangat penting untuk kesuksesan bisnis yang berkelanjutan,' jelasnya.
Sementara, Executive Vice President dan Global Head of Ecosystems, HCLTech,
Anand Swamy mengatakan, untuk mewujudkan potensi penuh dari generatif AI, organisasi perlu memprioritaskan infrastruktur yang lincah dan fleksibel. "Dengan menggabungkan kemampuan Red Hat AI, yang meliputi RHEL AI dan Red Hat OpenShift AI untuk menghadirkan platform aplikasi AI yang menyeluruh, dengan keahlian AI terkemuka dan layanan infrastruktur kognitif dari HCLTech, yang merupakan bagian dari solusi HCLTech Al Foundry, para pelanggan akan mendapatkan jalur yang lebih mudah untuk membuka inovasi AI, yang akan membantu mereka mengatasi berbagai tantangan seperti keamanan data, meningkatkan beban kerja AI, dan meminimalkan biaya infrastruktur,” paparnya. (mas)