JAKARTA (IndoTelko) - Dalam dunia telekomunikasi yang terus berevolusi, perusahaan penyedia layanan kini menghadapi tantangan besar: mengelola data dalam skala masif sambil memenuhi ekspektasi pelanggan akan layanan yang cepat, personal, dan selalu tersedia.
Kehadiran jaringan 5G dan perangkat IoT mendorong peningkatan data hingga 20 kali lebih besar dari kapasitas sistem lama. Hal ini membuat adopsi kecerdasan buatan (AI), khususnya generative AI, menjadi kebutuhan, bukan lagi sekadar pilihan.
Diungkapkan Vice President APAC di Couchbase, Genie Yuan, AI tidak harus mengubah segalanya secara drastis. "Yang lebih dibutuhkan saat ini adalah integrasi yang cerdas dan pragmatis—menggunakan AI untuk memperkuat proses bisnis yang sudah ada, bukan merombaknya dari awal,” katanya.
Perusahaan telekomunikasi saat ini tak lagi hanya menjual layanan suara dan data. Mereka juga menyediakan hiburan digital, transaksi online, dan pengalaman pelanggan yang terhubung dari berbagai kanal. Di sinilah AI mulai memainkan peran penting. Pelanggan ingin layanan yang personal, seperti rekomendasi paket yang sesuai kebiasaan penggunaan mereka, atau bantuan teknis yang cepat dan efisien.
Menurut Genie, banyak sistem lama tidak cukup gesit untuk mengolah data pelanggan secara real-time. “Kunci sukses terletak pada platform yang mampu mengintegrasikan berbagai sumber data, memberikan insight cepat, dan mendukung pengambilan keputusan secara otomatis,” tambahnya.
Platform database seperti Couchbase hadir untuk menjawab kebutuhan ini. Tidak seperti sistem lama yang mengandalkan banyak solusi terpisah, Couchbase menyatukan kebutuhan transaksi, analitik, mobile, dan AI ke dalam satu platform yang scalable.
“Couchbase memungkinkan operator telko untuk menjalankan agen AI, seperti chatbot layanan pelanggan atau model prediksi jaringan, langsung di atas data yang segar dan real-time,” jelasnya.
Berikut fitur unggulan Couchbase :
1. Pemrosesan In-Memory
Memastikan latensi rendah dan kecepatan tinggi.
2. Multi-cloud dan Edge-ready
Mendukung arsitektur cloud-native hingga perangkat edge di lapangan.
3. Analitik Real-time
Untuk pengambilan keputusan langsung, tanpa proses batch yang lambat.
4. Keamanan Kuat
Enkripsi, kontrol akses berbasis peran, dan deteksi anomali untuk kepatuhan GDPR dan CCPA.
Adopsi AI di sektor telekomunikasi bukan lagi teori. Banyak operator kini memanfaatkan AI untuk memperbaiki layanan pelanggan, pemasaran, dan pengelolaan jaringan. Contohnya, chatbot mampu menangani pertanyaan teknis ringan, membebaskan agen manusia untuk fokus pada kasus yang lebih kompleks. Sementara itu, sistem prediktif bisa mendeteksi potensi kerusakan perangkat sebelum terjadi kegagalan.
AI mempersonalisasi penawaran sesuai gaya hidup pengguna. Dalam pengelolaan jaringan, AI menganalisis pola penggunaan dan menyesuaikan lalu lintas untuk mencegah kemacetan.
Genie menambahkan, penggunaan AI yang baik bukan hanya mempercepat layanan, tapi juga menciptakan pengalaman yang lebih manusiawi.
Beberapa operator terkemuka telah berhasil mengadopsi Couchbase untuk mendukung inisiatif digital mereka sebagai berikut :