Antler komit investasi ke 30+ startup Indonesia tahun ini

06:52:00 | 16 Mar 2023
Antler komit investasi ke 30+ startup Indonesia tahun ini
JAKARTA (IndoTelko) - Sebuah perusahaan modal ventura tahap awal yang berskala global dengan keberadaan yang kuat di Indonesia, Antler, telah berinvestasi di 25 perusahaan teknologi baru sejak memulai operasional di Indonesia pada awal tahun 2022. Antler akan melanjutkan komitmennya untuk mendukung calon pendiri startup dan tim tahap awal dengan memberikan dukungan dari tahap paling awal dengan target untuk berinvestasi di lebih dari 30 startup Indonesia pada tahun 2023.

Antler sebagai investor sektor-agnostik, portofolio Antler Indonesia terdiri dari perusahaan-perusahaan dari 16 industri berbeda yang memecahkan masalah paling menantang di Indonesia. Beberapa startup tersebut adalah perusahaan teknologi kesehatan CareNow dan Healthpro, edtech Academix dan Eduku, direct-to-consumer (DTC) brands seperti BASE, serta perusahaan fintech seperti Brick dan perusahaan di area tambahan seperti sustainability, Software-as-a-Service (SaaS), dan pemberdayaan UMKM.

Antler mengumumkan peluncuran program residensi founder yang akan datang untuk startup Indonesia. Program yang akan diadakan di Jakarta ini akan dimulai pada bulan Juni 2023 dan saat ini pendaftaran terbuka.

Pre-idea dan pre-seed founders didorong untuk mendaftar meskipun mereka belum membentuk tim. Selama program berlangsung, para founder akan memiliki akses ke komunitas dinamis yang terdiri dari pemimpin bisnis, operator berpengalaman, dan pengembang teknologi—memungkinkan mereka untuk bertemu dengan calon Co-Founder yang tepat.

Dikatakan Partner di Antler Indonesia Markus Bruderer, pihaknya berinvestasi sejak tahap awal dan terus mendukung perusahaan saat mereka berkembang dalam perjalanan mereka. "Dimulai dari membentuk tim, mengembangkan ide, mendapatkan pendanaan awal dan berlanjut dengan mendapatkan 100 konsumen pertama mereka, memperluas pasar atau lini produk baru, mendapatkan pendanaan lanjutan, dan banyak lagi. Perusahaan-perusahaan portofolio kami berkembang lebih cepat berkat pendampingan kami, komunitas founders yang berskala global, penasihat, dan investor, serta kehadiran lokal kami di lebih dari 25 pasar tempat kami beroperasi," katanya.

Sementara, startup kecantikan dan kesehatan direct-to-consumer yang berasal dari program Antler, BASE baru-baru ini mengumpulkan US$6 juta dalam putaran pendanaan Seri A. Pendiri dan CEO Yaumi Fauziah Sugiharta, mengatakan "Bergabung dengan program Antler sangat membantu kami dalam hal memvalidasi pasar dan menemukan masalah utama yang dihadapi oleh konsumen dan mengidentifikasi produk awal yang memiliki fitur-fitur penting utama. Selain itu, program Antler memperkenalkan startup Indonesia kepada startup dan mentor regional dan ini sangat berharga bagi founder seperti kami di tahap awal.

Antler telah menerima lebih dari 4.000 pendaftar dalam tahun pertamanya sejak diluncurkan pertama kalinya. Ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap pertumbuhan dari para founders di Indonesia.

Beberapa nama terkenal di ekosistem startup dan teknologi di Indonesia seperti CEO Blue Bird Indonesia Noni Purnomo, co-founder Sociolla Christopher Madiam, dan CEO Good Doctor Indonesia Danu Wicaksana adalah beberapa mentor yang membagikan keahlian dan praktik terbaik industri mereka di Antler.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Program Antler Indonesia, Kanta Nandana mengatakan, misi perusahaannya adalah mendukung para founder sejak awal perjalanan entrepreneurship mereka. "Antler Indonesia adalah tempat di mana pengusaha top Indonesia, pakar industri, operator berpengalaman, dan ahli teknologi hebat bertemu untuk membangun perusahaan mereka berikutnya. Melalui program intensif selama 10 minggu, Antler juga mendukung para founder untuk menemukan masalah yang paling berdampak dan memvalidasi model bisnis. Berkat pemahaman kami yang mendalam tentang Indonesia dan akses pasar regional, para founders dan perusahaan portofolio kami dapat mengakses ekosistem mentor, pendanaan, dan pasar yang sangat baik," jelasnya.

Menurut Startup Ranking, Indonesia memiliki jumlah startup tertinggi di Asia Tenggara dan ranking ke-6 secara global dengan ~2.500 perusahaan pada Februari 2023, menjadikan Indonesia sebagai tempat tumbuhnya ide-ide bisnis baru dan bukti bahwa negara ini memiliki ekonomi digital yang berkembang. (mas)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories