Cabaca tak cuma platform baca digital, tapi juga menulis

08:04:00 | 19 Mar 2022
Cabaca tak cuma platform baca digital, tapi juga menulis
JAKARTA (IndoTelko) --  Di era digital saat ini, orang-orang dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan. Bukan saja informasi, tapi juga mulai dari mendapatkan penghasilan, membangun relasi, menyalurkan hobi, hingga menghasilkan karya yang dapat dibuat dan diwujudkan dalam bentuk digital. 

Salah satu hal yang dirasakan kemudahan dan perkembangannya adalah dengan munculnya berbagai platform membaca. Meskipun kenikmatan membaca buku fisik tidak mudah tergantikan, namun nyatanya platform membaca digital memiliki kelebihan tersendiri yang disukai oleh para pembaca hingga dapat menjadi opsi atau alternatif untuk mencari beragam bacaan dari media yang berbeda. Seperti akses yang mudah, dapat dibaca di mana dan kapan pun, atau menemukan genre bacaan yang disukai dengan cepat.

Tidak hanya dalam membaca beragam buku saja, saat ini berbagai platform digital memberikan wadah bagi para penulis untuk dapat menerbitkan tulisannya secara mandiri melalui fitur yang disediakan. Tidak sedikit penulis yang mendapatkan penghasilan yang menjanjikan dari menerbitkan karyanya tersebut dengan berbagai ketentuan yang diterapkan oleh masing-masing platform. Sebut saja Wattpad, salah satu platform baca ini dikenal juga dengan kemudahannya dalam menyalurkan tulisan dan menerbitkan cerita secara mandiri bagi para pengguna. Ada juga Novelme, Storial, hingga KBM yang juga menyediakan hal serupa dalam menulis karya. 

Dengan adanya fasilitas menulis dan menerbitkan cerita sendiri, para penulis dapat mengembangkan karyanya dan langsung dibaca oleh para pengguna. Hal ini juga berguna bagi penulis untuk mendapatkan masukan langsung dari pembaca agar tulisannya dapat lebih mudah diterima dan menjadi lebih layak untuk dimonetisasi.

Begitu pun dengan Cabaca, sebagai salah satu platform baca karya anak bangsa, Cabaca baru saja merilis fitur menulis dan menerbitkan karya secara mandiri. Strategi user generated content (UGC) ini masih dalam tahap rilisan beta, yang artinya masih dalam tahap pengembangan. Saat ini fitur baru tersebut hanya bisa digunakan oleh para penulis resmi Cabaca, dan diakses dalam versi web. Namun, para pembaca dapat langsung menemukan dan menikmati cerita yang dirilis secara langsung oleh penulisnya itu. Fitur ini disambut hangat oleh para penulis dengan dibuktikan sudah lebih dari empat puluh karya dari penulis yang diterbitkan secara mandiri, setelah diumumkannya adanya fitur tersebut beberapa waktu lalu. 

Selain itu, nantinya seluruh pengguna dapat mengusulkan karya yang telah ditulis dan diunggah untuk dimonetisasi dan diterbitkan secara resmi di Cabaca, dengan melakukan langkah pengajuan yang lebih mudah dan ringkas. Ke depannya fitur tersebut diharapkan dapat memberikan ruang atau wadah bagi para penggunanya untuk menerbitkan hingga mengajukan monetisasi atas karya yang dibuat secara mudah. 

“Cabaca menyadari bahwa di Indonesia barangkali ada lebih banyak jumlah calon penulis daripada jumlah pembaca. Oleh karena itu, diharapkan fitur ini bisa jadi semacam kolam sendiri bagi Cabaca untuk menemukan karya potensial. Selain itu, penulis pun dapat memanfaatkan ini untuk sekadar cek ombak atas karyanya, sebelum memutuskan untuk monetisasi dan bersiap mendapatkan penghasilan,” ujar Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca. (ssa)

Artikel Terkait