telkomsel halo

Cashlez dan Emditek digitalisasi transaksi pedagang Pasar Bersih Sentul City

04:36:09 | 29 Apr 2021
Cashlez dan Emditek digitalisasi transaksi pedagang Pasar Bersih Sentul City
CEO Cashlez, Suwandi
JAKARTA (IndoTelko) - Cashlez bersama PT Media Dimensi Teknologi Indonesia (Emditek) meresmikan kerjasama dengan Pasar Bersih Sentul City sebagai mitra pasar pertama.

Melalui kerjasama ini, pembeli dapat melalukan pembayaran non-tunai menggunakan kartu kredit, kartu debit, QRIS, Virtual Account (VA) dan Cashlez-Link di Pasar Bersih Sentul City yang terdiri dari ruko, kios, los basah, los kering serta foodcourt.

“Kami percaya bahwa sistem pembayaran non-tunai akan terus bertumbuh dengan pesat seiring pertumbuhan digitalisasi ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, para pedagang di pasar tradisional pun sudah saatnya untuk mulai mengadaptasi pembayaran non-tunai untuk transaksi sehari-hari,” kata CEO Cashlez, Suwandi,

Berdasarkan hasil survei dari VISA, 63% konsumen Indonesia mengakui membawa lebih sedikit uang tunai dan semakin jarang berbelanja dengan uang tunai, di mana jumlah ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Lebih lanjut, 7 dari 10 menyatakan merasa tak perlu lagi membawa uang tunai. Selain itu, menurut data dari Bank Indonesia, per Februari 2021, transaksi pembayaran menggunakan kartu naik sebesar 4,93% (yoy) dan transaksi uang elektronik tumbuh sebesar 26,42% (yoy).

“Kami menyadari bahwa masyarakat kini sudah mulai terbiasa melakukan pembayaran secara non-tunai. Terlebih dalam bulan Ramadhan ini dimana terdapat peningkatan kebutuhan bahan pokok yang membutuhkan berbagai macam pembayaran. Diharapkan dengan adanya transaksi non-tunai ini, akan merubah perilaku masyarakat juga untuk membeli kebutuhan harian maupun bulanan yang sebelumnya di supermarket atau hypermarket menjadi ke pasar tradisional,” ujar  Direktur Utama Pasar Bersih Sentul City Hendra Harsono.

CEO Emditek Yudi Kusman mengatakan bahwa UMKM merupakan pasar dengan potensi yang sangat besar, namun masih banyak UMKM yang belum menikmati fasilitas transaksi digital, khususnya di pasar tradisional. “Selain itu, sebagian besar pedagang di pasar-pasar tradisional belum paham dengan baik mengenai transaksi non-tunai, oleh karena itu kami sebagai pelaku fintech perlu memberikan pemahaman kepada mereka. Kami yakin dengan jalan bersama seperti ini akan mempermudah perluasan non-tunai di Indonesia, khususnya di pasar-pasar tradisional,” tutur Yudi.

“Target 500 pedagang adalah target awal. Ke depannya penetrasi akan terus diperluas dengan menggandeng lebih banyak pedagang pasar tradisional lain, baik di dalam kota maupun di luar kota, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM Indonesia.”, tutup Suwandi.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year